Rabu, November 18, 2009

TEMUI AKU DI JAKARTA....

Kisah ini berawal dari ketidaksengajaan aku menemukan satu nama di Phonebook. Bara nama seoarng teman sekolahku dulu. Aku mengirimkan sms sekedar menanyakan kabarnya, karena sejak tiga tahun ini aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Dua hari setelah sms itu terkirim aku baru mendapatkan balasan sms dari Bara, ternyata dia berada di Sulawesi. Ada urusan yang menyangkut pekerjaannya, hampir semalaman aku dan Bara ber-sms ria, jadi saling curhat, Bara baru saja putus dan tahun ini dia gagal menikah. “Duh… Kasian banget sih Bara.” Bisik batinku. Ops… Kenapa jadi mengasihani orang, yang perlu dikasihani itu seharusnya aku sendiri? Boror-boro berencana menikah, sudah tiga tahun ini aku tidak punya pacar alias jomblo!! Sdangkan umurku sudah mengijak 25 tahun, malah kasihan sama Bara? Habis gimana dong aku kan orangnya gampang iba… Ngomong-ngomong kenapa Bara tidak melamar aku saja ya? Sudah pasti aku terima… Sejujurnya dari dulu aku memenga kagum sama dia. Bara cerdas. Maksudku sangat cerdas, dia pernah menjadi ketua Osis disekolah dan dulu kami sering berdiskusi tentang segala macam, mulai dari masalah ekonomi, rsisme, politik dalam dan lur negri sampai hal-hal ringan seperti film, traveling, buku dan sebagainya. Tapi kami tidak pernah bercerita tentang maslah pribadi. Kenapa sekarang kami jadi saling curhat ya? Bara bilang mungkin baru sekarang merasakan nyaman untuk saling bercerita. Semenjak itu tidsk pernah berhenti saling mengirim sms, khususnya aku sendiri, malah kelimpungan kalau satu hari tidak dapat kabar dari Bara. Parahnya aku kejauhan berkhayal… aduh repot nih, masa aku berharap jadi pacarnya Bara beneran. Stop it… stop it.. itu tidsk mungkin terjadi karena Bara tidak mungkin menganggapku lebih dari sahabatnya. Lupakan Bara!jangan berlebihan sakit hati baru tahu rasa! Bip…bip… bip… Hallo Gadis, gi ngapain sayang? From : Bara Ya ampun sms dari Bara? Tuh kan aku sendri jadi bingung kenapa sekarang aku merasa lebih dkat sama Bara padahal dia berada ditempat yang jauh di sana. Lagi melamun d kmr From : Gadis Melamun? Mikirin aq y? From : Bara Iya. Hehe… Abs Bara kpn k JKT? From : Gadis Sabar dunk, Bara pasti dtng… From : Bara Yep… Aku larut, aku terbuia, aku kembali terjebak… dimana pun Bara berada aku selalu menemaninya walaupun hanya lewat sms atau sesekali telpon. Dan Bara berhasil mengembalikan aku dirunga yang pernah membuatku sakit… Aku jatuh cinta padanya? Hah??? Bagaimana bisa? Ini gila… dan aku gila… Tuhan tolong aku jangan biarkan hidupku berakhir di rumah sakit jiwa. Rasa ini telah mempermainkan aku lagi, menyakiti hatiku dan meracuni segala isis pikiranku. Bagaimana ini bisa terjadi? Bara tidak pernah berada didekatku atau disini bersamaku? Tapi kenapa aku begitu merindukannya? Kenapa aku begitu ingin memilikinya? Rasa ini sudah ada sejak dulu dan sekarang terkuak hampir membuatku gila, aku memang begitu mengaguminya… aku begitu trgoda oleh kata bijanya yang selalu memberi kenyamanan, rasa ini tidak pernah berhenti bersarang di kepalaku dan ragaku… semakin parah karena aku tidak pernah tahu apakah aku dapat memiliki dirinya. Aku takut mencari makna tentang ini Pagi Bara… From : Gadis Message failed Bara lg ngapain? From : Gadis Message failed Kenapa… kenapa handphonenya terus menerus tidak aktif?Bara dimana kamu? Empat hari yang lalu terakhir membalas sms, selanjutnya sms yang aku kirin failed alias gagal terkirim. Dan lagi-lagi ini membuatku gila… gila sejadi-jadinya, seharian melamun memandangi handphone berjaga-jaga kalu ada sms masuk di inbox. Rupanya Bara terlalu sibuk atau memeng tidak pernah ingat sedikit pun tentang aku. Bara kamu belum tahu ya ? aku juga baru sadar karena semuai ini seseutau yang terpendamp lama sekali… hingga akhirnya muncul dipermuakan hati, dulu aku selalu berpikir kuncing kampong seperti aku mana mungkin bisa memilikimu? Matamu saja enggan melirikku… dan tentu saja aku kalah telaj dengan Rani pacarmu dulu disekolah atau pacar terakhirmu yang emninggalkan kamu karena dijodohkan orangtuanya. Sekarang pacar-pacarmu itu telah pergi, hanya aku yang tersissa, yang diam-diam berharap mmilikimu… Hallo gadis… sorry br bls Coz kerjaan aq bnyak. Lagian kalo Di hutan signak hp agk susah From : Bara Akhirnya di bls jg… Kmn aj km? u know what? U always on my mind… Btw ud mkn? From : Gadis Hehe… cuaca pana s ky gni Km mash ngerayu aq? Ini bru aj mkn.. From : Bara Aq tdk sdng merayumu Bara? From : Gadis Saling berbals sms terus berlanjut tanpa disadari rasa rindu ini terkuak. Dan aku belum tahu akan seperti apa akhirnya? Biarkan saja mengalir seperti air, seperti yang pernah Bara bilang tentang kehidupan “ Biarkan hidup kita mengalir seperti air.” Sadar atau tidak kami berdua sedang mengalir mengikuti arus air. Bara telpon ketika aku jatuh sakit. Dia begitu mengkhawatirkan aku, Bara mendoakan aku agar cepat sembuh, dia memberi perhatian lewat sms, mengingatkan aku minum obat dan lain-lain. Meski aku belum tahu tentang perasaannya Bara yang sebenarnya tetapi kebaikannya melebihi apapun yang aku pikirkan tentanya. Biarkan saja begitu sampai waktu yang menjawab, paling tidak saat ini aku bisa berbagi apapun dengan dan itu membuatku tersenyum. Percaya tidak percaya aku harus mersakan ini lagi, sendiri dalam Tanya? Berharap dalam gelap, bergantung dalam diti… aku tahu apayang aku rasakan sudah sering kali singgah, tapi ini sedikit berbeda… ya, ada yang berbeda disini, aku takut, aku malu mengakuinya tapi aku yakin kebahagian ada bersamanya. Aku tidak bisa berhenti berpikir tentang Bara, aku selalu saja ingin berada didekatnya bahkan saat dia membuka matanya untuk sekedar mengucapkan selamat pagi untuknya… aku ingin berikan perhatian untuknya, aku ingin memeluknya dan mengatakan “brsandarlah dihatiku disaat harimu lelah.” Aku ingin kata sayang itu tulus dari hatinya bukan hanya kata manis atau iseng belaka… berharap lebih darinya yang berada sangat jauh disana, aku sangat merindukannya tapi perasaanku takut, takut apabila dia tidak merasakan getaran yang aku rasakan, aku takut kalau ini just for fun. Aku takut jika Bara mengetahui perasaanku yang sebenarnya dia akan menyuruhku membunuh rasa ini, seperti yang pernah dilakukan oleh Ardi tiga tahun lalu.. perasaanku pada Ardi kurang lebih seperti yang kurasakan pada Bara saat ini. Namaun aku pikir Ardi adaalah cinta tapi ternyata hanya sahabat setia. Di saat Ardi sedih dan kecewa pada pacaranya, dia pergi mencariku, di saat dia mersa bahagia aku diabaikan. Bisa kubayangkan jika yang aku rasakan pada Bara saat ini akan berakhir seperti kisahku dengan Ardi. Hancur berkeping-kepinglah hatiku. Malam ini aku kesepian dan begitu merindukan Bara, rasanya ingin sekali aku jujur mengatakan perasaan ini. Bara, apa pernah merasa kesepian? From : Gadis Knp Dis? From : Bara “Kenapa Dis?” Ini kata-kata yang sering dipakai oleh Ardi, aku berpikir lama untuk membalas sms-nya, karena ingatnku kembali pada RAdi dan membuatku takut. Alam tak bersahut Pagi tak bersinar Siang tak terasa terik Lembayung sore tak Nampak Malam tak berbintantg Suar kegelisaahn hati Terdengar sayu-sayup Mengiringi kesunyianku. From :Gadis Hehehe… Lonely bgt nih kynya? From : Bara Omigod… ingatanku benar-benar kembali pada Ardi. Pikiran jelekku mulai merasuki dan ingtanku benar-benar kembali pada Ardi, aku merasa Bara akan melakukan hal yang sama dengan Ardi, Bara akan meninggalkanku setelah tahu apa yang aku rsakan padanya. Bara akan menyuruhku membunuh rasa ini. Oh… Tuhan apa yang kurasakan ini salah? Aku menarik napas mencoba kembali membalas sms. Aku harus mengakhiri rasa ini, aku harus melupakan Bara, aku harus berhenti berpikir tentangnya, aku harus berhenti mengiriminya sms, jika tidak aku kan merasakan hal yang sama seperti dudlu. Diabaikan begitu saja hanya karena perasaan cinta itu terlanjur hadir dalam hatiku. Ardi benar-benar tidak ingin menemuiku, dia menghindariku bhakan tidak sudi lagi membalas sms dan menjawab telponku. Musnahlah aku. Selama tiga tahun ini aku terpuruk oleh cinta, aku terjebak sendiri oleh bayangan Ardi sampa kau menemukan Bara, rasa ini hadir kembali namun berbeda, perlahan aku berhasil melupakan Ardi, aku bangun dari keterpurkanku, tapi aku kembali dibuat gila olehnya, aku dibuat gila oleh perasaan yang berkecamuk mengelora di hati, yang begitu indah bila ku hidup bersamanya, seolah smuanya menjadi nyata saat hidup berdampingan dengannya. Ada aku, Bara dan anak-anak kami…. Tuhan… akankah dia merasakan hal yanga sama seperti yang aku rasakan? Stop it… Aku harus melupakan Bara jika tidak ingin merasakan sakit seperti tiga tahun lalu,,,, 05.30 Pagi Bara sayang… ud bangun? From : Gadis Pagi jg sayang… Ud bangun qo Dari tadi, skrng lg nonton Tv Sambil siap2 mo kerja… From : Bara Ud sarapan blum? From : Gadis Ini lg sarapan, km mauuu? From : Bara Pagi ini tetap saja begitu. Tidak berubah pikiran bahkan mungkin tidak mampun untuk merubah. Setiap membuka mata, isi kepala tertuju pada Bara seorang. Apa yang sebenarnya terjadi dengan diriku? Apa aku benar-benar jatuh cinta pada Bara? Ini cinta atau luka? Aku harus bisa melewati rasa takut yang telah membelenggu dihatiku, luka yang ditinggalkan Ardi harus segera disembuhkan bahkan seharusnya sejak dulu. Aku juga harus cukup kuat untuk menerima segala kenyataan, bagaiman a pun Ardi dan Bara berbeda… mereka berdua adalah orang yang berbeda, tidak mungkin Bara melakukan apa yang Ardi lakukan. Sekarang langkahku penuh keyakinan, walaupun tak tahu arah, hanya mencoba mengalir menyusuri arus dan berharap tidak ada yang membendung hingga kudapatkan kebahagian bersama Bara… Ya bersama Bara. Mulai hari ini akan ku kejar dia!!! Hujan deras di sore bersama dengan orang-orang yang juga berteduh. Sepintas aku melamun dalam bayangku langsun g tertuju pada Bara. Bara Aq ssendirian From : Gadis Tiba-tiba hanndphone berdering. Rupanya Bara menelpon, cepat-cepat aku menjawabnya. “Hallo…” “Gadis… Kamu dimana?” “Aku di halte… hujannya derasa banget.” Sahutku. “Sabar ya tunggu hujannya sampai reda… atau kamu pakai taksi aja ngga usah nunggu bis.” “Masalahnya dari tadi ngga ada satu pun taksi yang kosong Bara… Bisnya juga belum datang. Mungkin jalanannya banjir.” “ Yaaaa…. Gimana dong?kalo aku di Jakarta aku jemput deh, sabar aja ya… Emang lagi musim hujan… disyukuri aja.” “Iya… kamu udah pulang kerja?” “belum, masih dilapangan bentar lagi juga pulang. Gadis kamu beneran ngga pa-pa?” “Iya aku baik-baika aja koq.” “Ya udah kalo gitu kamu hati-hati ya… kalo sudah samapi dirumah kabari aku ya?” “Okey…” “Ya… bubye!” Setelah berhasil sampai kerumah aku ber-sms ria dengan Bara. Kusadari ini sudah berlangsung hampir lima bulan. Kedekatan yang terjalain antara aku dan Bara mengalir tanpa mengungkapakan isis hati masing –masing dan ini semua hanya terjalin lewat sms dan telpon. Dan ini sungguh menyiksaku. Perasaanku terhadap Bara semakin tidak dapat kukendalikan, aku benar-benar jatuh cinta padanya namun terasa berat untuk mengatakan sejujurnya tentang segala isi hatiku karena akua begitu takut kehilangan dia, aku juga takut ini akan menghancurkan kenyamanan yang telah tercipta dan kedekatan yang ada selama ini. Aku juga tekut jika ternyata Bara tidak merasakan yang aku rasakan. Sejujurnya aku masih takut ini luka dan bukan cintan… Ahh… Sudahlah biar semua berjalan seperti ini, aku akan menungggu Bara… kalau Bara merasakan yang aku rasakan pasti lambat laun dia akan bicara jujur padaku tentang isi hatinya atau tentang kejelasan hubungan kami. Hey… seharusnya naluri lellakinya sudah dapat merasakan atas segala yang aku rasakan? Bukankah perhatian yang aku berikan selama ini melebihi batas normal seorang teman, hampir setiap hari aku mengirimnya sms, bukankah itu sudah cukup mewakili perasaanku yang sebenarnya. sampai detik ini memang tidak pernah membahas perasaan masing-masing. Bara seandainya aku dapat mengetahui apa yang kamu rasakan, dan seandainya Bara memang untukku, menemaniku dimasa yang akan datang. Berapa malam berikutnya perasaanku mulai bingung. Sms yang aku kirim tidak berbalas dan aku sama sekali tidak mendapatkan kabar dari Bara. Ya Tuhan kemana dia? Sedetik kemudian segera kupencet tombol telpon. Voice mail. Aku bencin bicara dengan mesin. Cepat-cepat ku tutup telpon. Sejam kemudian aku pencet nomornya lagi, oke, masih voice mail. Aku coba tinggalkan pesan. “Hai, Bara kamau ada dimana?” Setelah dua jam menanti dengan gelisah, Bara belum juga menelpon. Aku sampai rela tidak beranjak kemana-kemana karena takut dia akan menelpon saat aku tidak berada ditempat. Menunggu… Menunggu… Menunggumu…. Tiba-tiba terpikir olehku. Lebih baik aku coba telpon lagi. Masih voice mail. Aku kembali tinggalkan pesan. “Hey, Bara its me again. Koq belum telpon atau balas sms… setidaknya kabari aku.” Sampa larut malam Bara belum juga menelpon atau membalas sms-ku. rasa kantuk semakin menyerang dan badan terasa semakin lelah, akhirnya mataku terpejam dan aku tertidur pulas. sampai jam tiga pagi aku terbangun belum ada satu pun telpon dan sms yang masuk dari Bara. Saat sarapan aku mengirim sms kepada Bara. Bara km dmn? Knp km ga pernah bls sms aq lg? From : Gadis Tidak lama kemudian Bara akhirnya membalas sms-ku. Sorry Dis… Aq bnr-bnr sbk. Pulng cm sbentar, ini juga uda mau brangkt Lg k Moramo. From : Bara Pikiranku kembali mengembara setelah membaca sms balasannya. Bara benara-benar sibuk dengan pekerjaannya, semoga itu benar adanya dan semoga itu bukan hanya alas an untuk menghindariku. Aku selalu taku itu terjadi. Mungkin saja Bara sudah mengetahui apa yang sebenarnya aku rasakan dan dia memilih menghindar dengan cara ini atau sebenarnya dia sudah muak dengan segala sms dariku tapi Bara tidak tega untuk mengatakan. “Tolong berhenti sms gue… dan jangan ganggu gue lagi!” Huss… cepat-cepat kuhentikan pikiranku barusan. Bagaimana kalau ternyata Bara benar-benar sibuk dengan pekerjaanya dan memang tidak sempat membalas sms atau menelponku. Tapi setidaknya pagi aku sedikit tersenyum, walaupun Bara sibuk dia masih sempat membalsa sms-ku dari sekian banyak sms yang kukirim untuknya… Stop it Gadis, bisa saja dia benar-benar menghindari?! Satu minggu lebih Bara sudah tiadak terlalu sering membalas sms-ku, kami juga sudah tidak pernah lagi ber-sms ria. Hatiku perih merasakn ini, ketakutan itu masih bersamaku, pikiranku pun makin kuat bahwa saat ini Bara benar-benar menghindar dariku. Aku lelah seperti ini sendiri dalam Tanya, berkemelut dalam hati, tak pernah terbayangkan aku kembali ke ruang yang sama, aku terjerebap. Apa yang harus aku lakukan untuk mengakhiri ini/ Aku harus bicara pada Bara tentang semua ini, tentang segala isi hatiku yang sejujurnya. Dia harus tahu. Tapi gimana cara memberitahunya? Pikiranku kemabali mengembara jauh… Kira-kira apa reaksinya nanti? Berbinar-binar dan memelukku sambil berbisik “ Aku sayang kamu juga Dis.” Atau Syok kemudian Bara menggemgam tanganku dan berjanji sehidup semati. Atau justru kabur, menyuruhku membunuh rasa ini. Karena tidak sepantasnya seorang Gadis jatuh cinta pada seorang Bara. Dan aku kembali seperti tiga tahun lalu… terpuruk oleh cinta bertepuk sebelah tangan. Oh… Tuhan yakinkan aku kalau dia bukan milikki. Kenap hidupku selalu digariskan seperti ini/ dihadapakn paa persolan yang sama. Aku hampir saja seperti keledai jika mengulangi kesalahan lagi. Ada banyak pilihan tapi semuanya tidak mungkin kupilih karena aku takut kehilangan semua ata biarkan saja begini, biar rasa ini terpendam dalam hatiku. Lama-kelamaan perasaan itu akan hilang dimakan waktu, tapi samapi kapan? Kalau begitu aku yang akan tersiksa jika rasa tidak mau pergi, aku akan menderita seumur hidup karena tidak bisa melupakan Bara. Bukankah cinta sperti kentut, kalau ditahan-tahan ya jadi sakit. Seharusnya cinta itu diungkapkan saja? Entahlah aku bingung… Dua minggu setelahnya. Aku berjalan pulang dengan langkah gontai dan pikiran yang berkecamuk. Apalagi selain Bara… Bara dan Bara yang aku pikirkan. Sampai di ujung jalan menuju rumahku tidak terasa aku menitikkana air mata, ternyata Bara benar-benar menghindariku, menghilang dan aku tidak prnah mendapatkan balsan apapun dari sms yang aku kirim, apalagi balasan cinta yang kurasakan. Ini menyakitkan hatiku. Dadaku tersa sesak sekali, air mata tidak terbendung lagi. Rasanya ingin sekali cepat-cepat sampai dirumah berlari ke kamar, memluk bantal dan menangis sejadinya. Saat langkahku memasuki pekerangan rumah. “Gadis!” Aku mendengar seseorang berteriak memanggil namaku dari kejauhan. Sejenak aku berdiri mematung, ragu-ragu benarkah ada yang memanggilku? Ketika membalikkan badan, terlihat seorang laki-laki berdiri. Bara. “Gadis.” Aku berhamburan menghampirinya. Kemudian Bara Mendadak menarik tubuhku dan memeluku erat. “Gadisku… Kamu adalah Gadis terbaikku…” Dia semakin mempererat pelukananya. “Menikahlah denganku…” Bisiknya pelan. Aku menangis dipelukannya. Sayup-sayup terdengar dari radio tetangga. Lagunya Naff Yang berjudul ‘akhirnya ku menemukanmu…. NORAK… Biarin sirik tuh… Yep… Akhirnya Bara menemuiku di Jakarta. dia benar-benar menjadi milikku dan akhirnya aku berani mengatakan sejujurnya tentang perasaanku meski hanya lewat E-mail… Tapi aku tidak mengambil pilihan yang salah, karena hidup terlalu singkat untuk pilihan yang salah. To : BarataYuhda@Yahoo Subyek : Temui aku di Jakarta From : Gadis_koe@yahoo Hey… its me again… Bara akua ngga tahu kamu berada dimana sekarang? Tapi aku ingin kamu tahu Bahwa ada sesuatu yang menyentuh ruang hatiku Sesuatu itu ada, sesuatu indah, Sesuatu itu cinta, sesuatu itu kamu Bara Kamu telah mengisi benakku dan ngga mau pergi Aku udah berusaha mengusirnya… Maafkan aku Bara Rasanya ingin sekali menghukum perasaanku yang salah ini Aku juga tidak mengerti apa artinya ini, Sebenarnya aku juga ngga berani mengungkapkan ini, Aku sendiri takut, ini akan membuat kamu menghindar dari aku Atau kamu menyuruhku membunuh rasa ini. Apa kamu Ingat kisahku dengan Ardi? Aku takut apa yang aku rasakan padamu akan berakhir sama. Awalnya aku pikir aku bisa membunuh rasa ini Tapi aku malah ngga bisa mengendalikan rasa ini lagi Aku juga ngga tahu alas an apa yang membuat aku tertarik Padamu Bara? Karena aku susah mengartikan ini, aku anggap saja Sebagai jatuh cinta… Seperti yang aku rasakan pada Ardi Tapi lebih parah, kamu membuat aku merana karena Aku tahu cintaku ini akan membuatku kehilangan kamu Kamu bikin aku frustasi karena aku begitu takut kehilangan kamu Maafin aku Bara… Aku ngga bisa lagi menghindar dari kenyataan ini Aku udah ngga sanggup menahan semua ini Maafin aku Bara… Aku ingin menggemgam tanganmu, memelukmu dan merasakan Debaran jantungmu… Walaupun munkin kamu ngga mengharapkannya Aku Cuma ingin kamu tahu tentang perasaanku Aku sayang kamu, aku cinta sama kamu lebih dari Apapun yang pernah aku rasakan sebelumnya Kalo kamu merasakan apa yang aku rasakan sekarang Aku harap temui aku di Jakarta….Please. Kalo ternyata sedikit pun aku ngga pernah ada di ahti akmu Pergilah sejauh mungkin… sampai aku ngga mampu lagi Untuk ingat sama kamu… Coz aku tahu Kalo mencintai seseorang harus rela Membiarkan orang yang dicintai bahagia Walau cintanya bukan untuk aku Bukankah lebih menyenangkan hidup bersama Dengan orang yang kita cintai? Karena itu Bara Makasih udah baca dan balas sms dari aku Makasih udah ngasih perhatia untuk aku Makasih udah buat aku nyaman Makasih selama ini udah baik banget sama kau Bara rasanya berjuta-juta terima kasih untukmu Plz… kalo kamu merasakan apa yanga kau rasakan Temui aku di Jakarta Coz u’re my B 4ever… ~Gadis~ Twul_ghetuglindri@yahoo Thu,22feb07. 03 : 32 Dedicated for my ‘B’

Tidak ada komentar: