Senin, November 03, 2014

INGA INGA SUKETI BILANG : " ITU BERBAHAYA...."


 ih bengcek juga tuh ah


lakik tuh yaaaaaaaaaaaa
kovvettttt

tau gitu kan ga
berharap ya
pakyu pisan

dia pasti nyaman sama lu tapi ga mau kehilangan ceweknya
 maruuukk !!!!!


 itu mah bohong kaleee
 kemungkinan ada dua
 eh ada 3

 1. ceweknya baca, tapi emang cewenya udah ga sayang jadi cuek aja bodo amat
 2. ceweknya baca, dia sakit hati diam diam dan berfikir fine gw juga boleh dong ya kaya begitu
 3. ceweknya baca, dan dia menjelaskan berkelit kalo lu tuh begini begitu biar ceweknya gak marah

atau sebenernya ceweknya tau, tapi dia berusaha bikin lu tetep sama dia dengan bilang ceweknnya ga marah padahal mah ngadat
atau mungkin lagi ceweknya sebenernya gak tau !

dan itu akal akalan si dia biar gak ketauan duluan dia punya pacar. dan dia bilang dia punya pacar dan pacarnya tau lu chat sama dia karena dia ga mau kehilangan lu juga


TAHIK!!!!
mana ada cewe kaya gitu
sekarang tiap menit chat sm lu, cuma lagi tidur doank kagak kan?
nah iyaaa harusnya cemburuuuuu

eh walaupun nyaman
tinggalin aja
biar dia mikir

lu tuh bukan penghilang kebosanan dikisah percintaannya si dia *ngunyah melati*
seenak jidad!

cuek aja pokoknya harus cuek

lu harus ambil sikap!

ambil sikap
jauhin !
huh
biar dia ga menyepelekan lu
abis lakik pada kaya gitu
sekarang tau harus bermain dimana? di luar garis aman...
iya !!!!!!
diluar garis aman
dan lu juga berbahaya jadinya
berbahaya bisa diserang pacarnya

ya minimalisir kesalahan
jangan sampe lu jadi penyebab
putuuusssssnya mereka.

padahal dari awal
lu yang ga pengen dia jadi penyebab
putusnya lu sama pacar lu.
kenapa jadi ???

 -_________________________-

 

Minggu, November 02, 2014

KOPI, INTERNET DAN KAMU YANG TIDAK DISINI....

10.05

Pagi ini cerah.... Walau sekitar dua jam aku memejamkan mata. Dan matahari mulai menunjukan tingkah, masuk melalui celah-celah jendela. Hari ini aku tidur diruang tamu. Keponakan-kepokanakanku datang berkunjung. Tentunya 5 mahluk kecil ini bikin suasana rumah jadi ramai.

Namun...
Aku tetap sendiri.
Sudah lama ternyata kesendirian ini menjadi pasangan yang setia buat aku. Aku sangat menikmati setiap moment kesendirianku. Hingga kutunggu sesuatu memecahkan rasa nikmat itu.
Seperti pagi ini, hp ku menjerit, memaksa aku harus bangun dari tidur ayam ku pagi ini.


14.04

Sudah bukan pagi lagi. sudah tiga jam juga internet menemani hari ini. Dan aku sendiri lagi. Ada sebotol susu kedelai kesukaanku. Lagu Sally sendiri dari Peterpan rasanya betul-betul mewakili perasaan hatiku hari ini. Ariel, tampak mau berempati dengan kesendirian setiap orang. 
Aku jadi berpikir, sebetulnya kesendirian ini sebuah takdir, ciptaan setiap individu itu sendiri, atau sebuah kebetulan? dijawab dengan khas ala Mbah sarap 
"Entahlah." Yang jelas siapapun pencinta kesendirian wajib denger lagu ini.


Biar Sally mencariku..
Biarkan dia terbang jauh
Dalam hatinya hanya satu
jauh hatinya hanyaku...
Katakan ku takkan datang
Pastikan ku takkan kembali
Lalu biarkan dia menangis
Lalu biarkan dia pergi

Sally kau selalu sendiri
Sampai kapanpun sendiri
Hingga kau lelah menanti
Hingga kau lelah menangis


Yang jelas, dalam setiap proses kesendirian, pasti masih ada sebuah harapan. dan tidak selalu kesendirian itu sama dengan kesedihan. Banyak orang yang sangat menikmati sendiri. "SUARA-SUARA ITU MASIH TERDENGAR."
kontemplasi, introspeksi, telaah, kajian, menilik, selalu terjadi ketika kita sendiri. Sendirian tidak harus menangis. Menangis tidak harus sendirian. Kamu akan lebih bersahabat dengan diri kamu ketika kamu sendiri. Kamu akan lebih mengenal siapa dirimu, dan mampu menerima segala kekurangan diri kamu sendiri. Kamu juga mampu menerima segala jenis kekalahan dan ketidakadilan dengan iklas ketika kamu sendiri. Karena tidak akan ada suara-suara dari mulut orang lain yang akan kamu dengar, kecuali suara hati kamu sendiri. kamu bisa bercakap-cakap dengan dirimu dan berakrab ria dengan jiwa kamu.


15.15

Kesendirian ini tidak akan aku akhiri. Karena aku telah sampai pada sebuah kesimpulan sementara yang cukup logis. Kesepian ini hasil rekayasa kusendiri....
Semua yang aku perbuat adalah proses untuk mencapai kesendirian ini.
"SETIAP ORANG PADA AKHIRNYA AKAN SENDIRIAN, SEPERTI KETIKA PERTAMA KALI DIA ADA DALAM KANDUNGAN, ATAU HINGGA DIA MASUK KE LIANG KUBUR."

Tapi hari ini kesendirian tadi pagi akhirnya terpecah oleh suara embe dari chat di whatsApp : "heii kamooooohhh....Selamat pagi dari gn.Penanggungan."



Senangnya...... :)




@woel *yang sebenarnya gak mau sendiri*

Kamoooohhh makasih ya... :*

Jadi kan aku, tempat kamu pulang....

Aku berbenah...
Dalam diriku jika kau datang dan aku bisa melepaskan kisah baru padamu...

Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang.
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku.

Dalam diammu yang kedinginan, kuhangatkan secangkir pelukan.
Kapan saja kau merasa ingin pulang.

Sabtu, November 01, 2014

Sharks are dangerous if you eat them!!!!!

Sharks are dangerous if you eat them!!!!!!

Kita dididik untuk tidak memburu dan mengonsumsi hiu, bukan karena hanya hiu, terutama beberapa spesiesnya yang terancam punah. Tapi....
Daging atau sirip hiu mengandung methyl mercury yang merupakan neorotoxin berbahaya. Di ekosistemnya hiu adalah predator yang bertugas memakan ikan-ikan sakit yang sudah terkontaminasi oleh racun-racun.

Otomatis, hiu menyerap racun-racun dalam tubuh ikan-ikan makanannya itu. Hiu seolah jadi gudang terakhir seluruh racun di laut.
Karena itulah hiu memiliki kadar merkuri dalam tubuhnya yang 10.000 kali lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya.

Methyl mercury ( Merkuri ) itu salah satu racun aktif yang secara biologis sangat berbahaya bagi manusia
merkuri biasa digunakan sebagai fungisida, amalgam gigi, hingga beberapa penggunaan industri seperti penambangan emas. Kalau dikonsumsi apalagi rutin, merkuri menyebabkan kegagalan fungsi otak, kerusakan liver pada kelahiran, kerusakan ginjal, dsb.

Ada sekitar 60.000 anak-anak di AS setiap tahun lahir dengan kerusakan neurologis karena merkuri yang diasup oleh Ibu hamil. - The National Academy of Science-


Konsumsi hiu adalah sumber utama masuknya merkuri ke tubuh dan penyebab kesuburan laki-laki terganggu. - Dr. Dickman & Dr. Leung 1998-


Jadi jika kamu sama sekali tidak peduli akan kepunahan hiu dari muka bumi, masa iya kamu tidak peduli pada kesehatan mu sendiri?

Masih bisa bilang kalau hiu itu enak? #savesharks

Rabu, Agustus 27, 2014

TIMOER LAOET NOESANTARA: Aksi Jalanan Terakhir 2

TIMOER LAOET NOESANTARA: Aksi Jalanan Terakhir 2

Belajar Jawa

Jadi Sriwijaya konon katanya pecahan dari kerajaan Jawa tengah dengan raja bernama Balaputra yang mennyingkir ke Suwarnadwipa.

Jadi Airlangga leluhur kerajaan kadiri (panjalu) dan singhasari (jenggala) adalah raja Bali, Udayana.

Dewi kili suci itu adalah putra mahkota kerajaan Airlangga yang menolak jadi raja, menyepi untuk jadi pertapa sehinnga membelah negara.

Jadi sebelumnya Bali itu bernama Budha?

Kertanegara raja Singhasari mengirim ekspedisi pemelayu ke sumatera (suwarnabbhumi) *rajanya mendukung travelling*

Kertanegara raja Singhasari memerintah hingga Maluku, bahkan mengirim saudarinya untuk menikah dengan raja cempa.

Majapahit bisa eksis karena Raden wijaya meminta bantuan Madura untuk menjamin keselamatannya.

Sumpah palapa itu artinya mutih, berpantang makan garam dan rempah rempah sebelum Nusantara bersatu dengan Majapahit.

Adityawarman dengan gelar Mahadiraja 1347 memerintah sumatera hingga Minangkabau bersaudara dengan Tribuwanotunggadewi.

Selasa, Agustus 26, 2014

MAAF

Secangkir coffee mocca di depanku masih belum kusentuh. Jemariku bermain diantara tombol telpon genggamku. tetes hujan mulai bosan memercik di kaca kafe, dimana kamu dan aku masih terkubur dalam diam.

Aku sesekali melihatmu, raut muka yang ku hapal seperti sedang memikirkan sesuatu. Aku disini denganmu, tapi lamunanku terbawa pada dia yang merajai hati tanpa gema dan sebuah kecup kening sebagai penyempurnanya. pergantian tahun di kota Jogja  yang kebanyakan orang bilang menggapai cinta disana, namun kamu justru melepasnya. Ah ya, kita.

"Aku melepasmu untuk dia, semoga lengkung pelangi di wajahmu tetap tercipta, walau bukan untukku. aku gak mau, aku ada ditengah kebahagian kalian, promise I'll be happy for you guys."

Ucapmu memecah lamunanku. Kalimat darimu yang menjadi sebuah tamparan untukku. Tamparan karena telah membagi perasaanku dengan orang lain. dan dia, lelaki lain itu justru mendapatkan tempat yang berlebih dihatiku, dibanding dirimu, lelaki yang seharusnya berhak atas keseluruhan dihatiku.

"Maaf, aku udah berusaha buat jaga perasaanku, tapi aku ga bisa lagi. I love him more than I've loved you. But are you sure about it? are you insane or something?"

Aku yang mencintai lelaki lain, lebih dari aku pernah mencintai kamu saat kamu masih menjadi alasan atas segala perasaanku.Ditengah rasa yang seharusnya aku merasa bersalah, ada sedikit rasa bahagia untuk imajinasi cinta yang tercipta bersama dengannya, lelaki lain itu. Kau tahu betapa arogannya aku bukan? bahkan mungkin dewa dewi cinta dengan mudah mengutukku dari atas awan sana dan memang sudah seharusnya.

"Iya, kamu bisa bilang aku bodoh untuk ngelepasin kamu. Tapi aku lebih bodoh lagi memaksakan kamu tidak bahagia denganku.Masalahnya bukan ada atau tidaknya kamu disisiku, tapi ada atau tidaknya kebahagian yang aku ciptain buat kamu."


Ucapan mu harusnya membuatku tersadar bahwa mungkin Tuhan tidak menciptakan orang dengan hati yang sama seperti dirimu lagi untukku. Bahwa mungkin, Tuhan tidak memberikan lelaki yang sama sepertimu untuk kedua kalinya.

"I can't be good enough to give you a happiness and really want you to be happy, even I'm not the part of it.'"

For a God's sake, lelaki macam apa kamu???
Ketika aku meninggalkan mu untuk memilih lelaki lain yang menjadi jawabanku untuk cinta. Kamu tetap berada disana, ditempatmu mencinta dengan setia. Bukankah ini tidak adil ketika kamu bersedia menunjukan semesta cinta dan aku sama sekali tidak peduli melihatnya?

Kamu bodoh, namun aku masih lebih bodoh, untuk tidak melihat mu yang telah menghujaniku ribuan cinta, untuk tidak sedikitpun peka atas semua serpihan luka yang kamu rasa.


Teruntuk kamu yang hatinya tercipta dari ribuan doa para malaikat surga, pernah kuherankan berapa lama Tuhan habiskan waktu menciptamu, saat lapisan langit serta semesta raya memuja.

Maaf, mungkin hanya kata itu yang pantas berada di atas semuanya.

Maaf...

rindu yang merayap ke ubun ubun....

saya akan memberitahu cara merindukanmu diam-diam.

yang tidak perlu semua orang tahu dan tidak perlu kamu tahu.

namun setia membacamu yang sibuk mencari ke sana-sini, mana yang paling kamu sukai.

saya akan memberitahumu cara mendoakan dari jauh,

ditemani gelap malam-malam terakhir lalu meminta agar nasib berbaik hati padamu

hingga kamu bisa hidup lebih bahagia.

merayakan hari ulang tahunmu dengan keheningan.

tanpa pesta pora, tetapi syahdu...

seperti dirimu.....



Senin, Agustus 04, 2014

DREAM OF DIVE...

Pikiran lagi keremian... mungkin karena sudah hampir dua bulan ga ada jadwak ulin *ngebolang. menjamur di pesantren... tapi kalo boleh jujur tahun ini benar-benar edaaaann hobby ulin na tiada berhenti euy sampe betis pun jadi gede,,,,, ihaayy...
dari akhir tahun 2013 Semeru, Lampung, gn.gede, gn. papandayan, semeru lagi, gn.penanggungan, banten kota lama, ujung kulon.
dan lalu sebulan ini cuma mondar mandir kota baja dan malam inidi kota hujan yang sedang ceraaahhhh.


yang masih dimimpi dan belum tercapai adalah : mengijakan kaki di Kalimantan dan mimpi saya menyelam di surga lauuuuuuttt.....

selamat pagiiiiiiiiiii sudah jam delapan pagi, dibuka dengan roti strawberry, mie goreng dan kopiiiii cream plusss suara ombak... memang suasana sarapan yang tenang membuat hari jadi lebih seruuuuu. let's go dive...........

air bening.....

Tentang rasa yang begitu samar, absurt dan seakan tidak nyata dalam kisah yang sentimentil. Mungkin ini menjadi alasan, satu cara peluapan amarah jiwa, melepas semua rasa yang menenggelamkan tanpa adanya sebuah pilihan. sebuah coretan tentang pemikiran, kejujuran, kebebasan, membiarkan semuanya mengalir seperti air bening.
Ranu kumbolo itu sebenarnya Ranu kambala yang artinya danau teratai. yang berada di ketinggian 2.400 mdpl

Danau itu dulu tirta para dewa. makanya yang minum air dari danau itu jadi kaya dewa, tapi itu dulu sebelum banyak orang mendaki dan air danau tercemar. Batara siwa sendiri yang taruh tirta itu disana sebagai obat bagi para dewa penjaga Mahameru, agar tumpahan laharnya gak keluar jalur. salah satu tumpahan lahar mahameru yang di alirkan dewa itu jafi gunung renjani atau rinjani sekarang. tapi itu dulu, setelah keruntuhan Majapahit Ranu kumbala dan Mahameru sudah tidak jadi tempat suci. dan itu sudah diramalkan dari jaman dahulu kala.
sejarah nama Ranu kumbala juga berhubungan dengan Ranu pane, Ranu regulak.

Dewa lihatlahhh ini Ranu kumbala muuuu..... yang dicintai sekaligus di rusak....





Minggu, Agustus 03, 2014

“A home is a place where you belong.”

Semua orang pernah melakukan sebuah perjalanan, bukan? 

Bepergian sendiri, sejauh dan selama mungkin, mencari hiburan, menjauh dari suasana dan rutinitas. Apa saja. Yang jelas sesuatu yang membuatmu jauh dari rumah. 

Perjalanan tersebut pada awalnya menyenangkan. Kamu menemui hal-hal baru, suasana yang berbeda, dan hiburan-hiburan yang menarik. Namun pada akhirnya, akan ada satu titik di mana kamu merasa lelah. Satu titik di mana kamu merasa cukup, dan semua yang kau butuhkan hanyalah pulang. 

Rumah, adalah tempat di mana kita akan selalu merasa aman dan nyaman. Tempat pulang dan bersandar dari segala lelah. Kita bisa pergi ke mana saja, berkelana sejauh dan selama apapun, tapi tetap saja kita akan selalu rindu untuk pulang. 

Kemudian aku teringat sesuatu. Jika beberapa bulan ke depan, aku mungkin tidak akan berada di tempat yang sama, rumah yang sama, kota yang sama. Beberapa bulan ke depan aku mungkin akan meninggalkan tempat ini menuju tempat yang berbeda, rumah yang berbeda, dan kota yang berbeda. 

Ada yang pernah mengatakan padaku kalau rumah adalah tempat pulang. Tempat ternyaman untuk melepas semua lelah, tempat teraman untuk menyimpan semua masalah. 

“A home is a place where you belong.” 

Ada kalanya pula rumah menjadi tempat di mana kita memiliki rasa bosan, rasa ingin segera meninggalkan. Namun perasaan-perasaan seperti itu juga berganti dengan perasaan takut rindu pulang. 

…. dan akhirnya aku sadar, 
hidup itu adalah tentang perubahan, 
hidup adalah tentang loncatan kebahagiaan menuju kebahagiaan lainnya. 




Lebih dari yang ku mau kan 
Dari yang ku rasa kan... 
Aku hanya ingin pulang... 


-Woel-

PENCULIKAN PALING SYAHDUUUUU.....

Hai, laki-laki penikmat kopi hitam. Terima kasih untuk penculikannya kemarin, palekk syahhduuu begitu saya memanggilnya. 

Saya menyukai kebersamaan-kebersamaan kita 

Saya menyukai saat kita jalan kaki menyusuri kota si bona tanpa tujuan. 

juga jalanan rusak menuju teluk yang bikin bokong kapalan. 
Saya menyukai saat waktu itu kamu duduk di samping dan tertidur pulas di kapal saat perjalanan pulang. 

Saya menyukai banyak hal 

apa-apa yang kita obrolkan. 


Menyukai saat tiduran di pasir pantai, cahaya bulan purnama, sayup sayup suara ombak plus lagu regee. Seperti di film-film. 
perkara-perkara ya membuat dahimu berkerut 

kadang saya ingin memintamu untuk tidak banyak berfikir, tapi urung. 

Bila saja saya bisa mendengar detak langkahmu 


Sedangkan detak langkah sendiri tidak mampu saya dengar 

percayalah saya sedang melebur dalam lamunan 

melamunkan kamu yang terlalu syahhhduuuu. 

Saya menyukai saat kita diam 

Saat kamu sibuk mematu
t-matutkan wajahmu ke layar ponsel 


Saya menyukai saat itu. saat saya bisa diam-diam mencuri pandang pada ujung hidung mu.


Saya menyukai saat kamu panik ketika kita nyasar

Saya menyukai saat kamu bilang : "neng turu.. Turu neng.


Malam itu hari ke lima selepas pulang dari teluk, sebenarnya waktu sudah ada yang berteriak-teriak meminta saya untuk pulang.


Makanya saya bilang : "besok kita pulang saja."


Saya memilih tidak ikut waktu kamu di culik untuk makan durian.

Bagian dari tubuh saya sudah meminta untuk merebahkan seluruh badan. 


Pinggang malam itu rasanya sudah panas.


Mata? Hati? Sudah-s
udah. Semuanya sudah pada puncak kelelahanya.

Kali ini sudah tanpa terpaksa, tetapi penasaran. Kamu, yang seisi kepalamu penuh dengan hal-hal yang tidak banyak saya tahu.


Malam itu di teluk, saya menikmati, apa-apa yang kamu sajikan. Api unggun, Cerita yang hangat, lengkap dan penuh teka-teki. Yang membuat saya bolak-balik mencari kebenaran atas apa-apa yang kamu ceritakan. Isi kepalamu, serupa buku tanpa judul.


Saya juga menikmati saat-saat di mana asap rokok yang saya benci menjadi teman karena kamu yang membakarnya.


Ceritamu tentang tempat-tempat indah yang tidak habis-habis, dan pertanyaan saya yang beruntun terus menerus, membuat satu jam-dua jam tidak pernah cukup untuk kita. Saya membenci waktu ketika saya mulai gelisah memperhatikan waktu. Saya benci ketika saya tahu, saya harus pulang. Saya benci, ketika saya harus menghentikan penculikan paling syahduu ini.


Jika kamu menyukai kebersamaan-kebersamaan kita, maka saya sangat menyukai ketika kamu meleburkan diri dalam lamunan untuk sekedar melamunkan diri saya yang terlalu banyak bicara dan tidak henti bertanya. 


Dan jika kamu, sekali lagi, jika kamu menyukai kebersamaan kebersamaan kita, maka saya membenci perpisahan yang kita buat sendiri dari pertemuan-pertemuan lagi.

Maaf, hari itu ketika membuat mu merasa tidak enak berada di posisi antara saya dan dia. di hari terakhir dimana penculikan paling syahdu berakhir.


Tertanda, saya.


Seseorang yang terus penasaran, bagaimana sih sebenarnya kamu kepada saya? Selalu menyenangkan, selalu membuat saya tenang ketika menatap mata syahdu mu.


Dan saya menghitung jumlah puntung rokok yang kamu kantongi di saku flanel mu. 

Jumat, Maret 21, 2014

Catatan


Selalu ada satu orang khusus yang akan mendengarkanmu. dengan siapa kamu dapat bicara tentang hampir segalanya. Menjadi orang yang memahamimu ketika engkau butuh. 

Selalu ada satu orang khusus yang akan merisaukan dirimu, ketika hari berpetir ketika hari berhujan.
Berterimakasihlah kepada dirimu sendiri yang sudah bisa membuat dia menyanyangi dirimu dan katakalah :
"Yang melibatkan diriku, engkaulah ahlinya."

Dia adalah yang datang kepadamu bukan untuk bicara cinta tetapi untuk menghadirkan dirinya yang pandai membuat dirimu senang, membuat dirimu tenang.

Kemudian dengannya kamu tersenyum, kamu tertawa, bahwa pada orang yang sedang jatuh cinta, tak akan pernah peduli dengan apapun yang ditakutkan.
Pelajaran mendapat hikmah kasih sayang, datang darinya, dan engkau tidak usah mencarinya karena dia selalu ada waktu untuk bersama dirimu.

Berkata dia : "Jika aku mencintaimu, benar-benar mencintaimu, sesibuk apapun diriku, selalu akan berusaha meluangkan waktu untukmu."

Pikiran atas kasih sayang yang dia berikan kepadamu, menjadi dasar diatas semua sikap dam prilakunya kepadamu.

Bahkan jika dia harus mengatakan "Aku mencintaimu." kamu merasa tidak perlu lagi memeriksa kesungguhannya.

Kesenangan di hari ini adalah harapan di masa depan. di gunakan pada kesempatan bahagia. ambillah dirinya untuk kau berikan dirimu kepadanya.

Dia mendengar perasaan mu bahkan tanpa perlu kau ungkap melalui kata-kata. Ketika dia membuat dirimu tenang, kau mengerti untuk apa dia bersamamu.

Tak akan pernah berakhir bahkan ketika kamu ingin berhenti.

Maka itulah yang akan kau rasakan bersama dengannya jika benar ia ada. mengatakannya dalam gelombang kekuasaan logika dan perasaan.


Sekian.
Ditulis di Teluk Kilauan Lampung.

~Woel~


Minggu, Maret 02, 2014

Sabtu Jakarta sore ini...

Sabtu Jakarta sore ini.
Hasrat ingin pulang lebih cepat dari kantor tidak terbendung lagi. Aku meninggalkan ruangan yang hampir menyita seluruh waktu ku. Entah sengaja atau tidak aku tertimbun oleh kesibukan yang kuciptakan sendiri, aku bekerja seolah tak mengenal lelah…tujuh hari dalam seminggu tidak cukup untuk waktu ku bekerja.

Sabtu Jakarta sore ini.
Motor ku meluncur kearah paling ujung selatan Jakarta menuju rumah kost tempat tinggal ku di kota yang harus selalu mengutamakan realitas. Cuaca mendung malah sudah mulai gerimis, tidak ada kolaborasi paling indah antara gerimis hujan dan selimut hangat di dalam kamar. meringkuk di tempat tidur sepanjang sore bersama….sayangnya aku tidak punya siapa pun untuk berbagi di sore yang indah ini…. 

Sabtu Jakarta sore ini.
Motor ku berhenti di lampu merah fatmawati. Pikiranku mulai dipengaruhi sore yang indah ini, Aku sudah menyandang gelar ‘bupati’ alias bujang kepala tiga tapi tidak ada istri dan anak yang menungguku di rumah selepas pulang dari kerja. Ku batalkan niat untuk pulang lebih cepat, aku tidak ingin larut oleh sore yang indah ini dan membusuk sendirir di kamar kost ku. Motor ku melaju kembali, arahnya sudah tidak menuju rumah kost ku lagi.

Sabtu Jakarta sore ini.
Cinere Mall, lagi-lagi aku berada disini berada ditempat yang membosankan sekaligus menghilangkankan kebosananku. Aku berjalan sendiri mengelilingi mall tanpa tujuan, tidak ada satu pun keperluan yang ingin aku beli… Aku memasuki toko buku, beli buku lagi keluh batin ku…lama-lama semua buku yang ada di Toko buku ini pindah semua ke rak buku ku. lagi pula aku sudah tidak punya waktu banyak untuk membaca, terkadang aku membeli buku hanya untuk mengoleksinya saja.

Sabtu Jakarta sore ini.
Aku keluar dari toko buku, kaki ku melangkah lagi tapi entah mau kemana?menghubungi teman-teman untuk diajak kongkow, rasanya tidak mungkin karena mereka semua pasti sedang asyik bercengkrama dengan anak dan istri mereka. Sedangkan aku sibuk membunuh rasa sepi ku. mungkinkah aku kesepian???aku rasa aku menikmati kesendirianku. Mungkinkah aku menjadi seorang yang munafik????entah lah.

Sabtu Jakarta sore ini.
Ada bunyi sms masuk dari handphone ku. dari seorang gadis tomboy yang sudah hampir sepuluh tahun aku mengenalnya. Seratus tiga puluh bulan. Kalikan tiga puluh. Kalikan dua puluh empat. Kalikan enam puluh. Kalikan lagi enam puluh. Kalikan lagi enam puluh. Maka kamu akan mendapat angka ini : 20.217.600.000. kulit keningku mengerut melihat angka itu. Angka itulah banyaknya milisekon sejak pertama kali gadis tomboi itu jatuh cinta pada ku. Kalau di tambahkan lagi dengan sms yang pernah dikirimkannya padaku pasti angka akan lebih fantastis. Entah apa yang membuatnya bertahan menunggu laki-laki pengecut seperti aku ini.

Sabtu Jakarta sore ini.
Kenapa tidak mengajak aku bang? Kan kita bisa pergi bergerilya lagi menikmat malamnya Jakarta lebih indah toh? , begitu balasan smsnya. Sebenarnya dia selalu ingin mencuri waktu ku, menyita perhatianku. Dua mingggu yang lalu dia memintaku menemuinya, setelah berkali-kali permohonanya tidak pernah aku kabulkan entah karena kesibukanku atau ini cara ku untuk menghindarinya agar tidak tersakiti lagi oleh ku. karena aku sudah pernah mengatakan padanya bahwa aku sudah punya calon untuk kujadikan istri, dan aku tahu itu sangat menyakiti perasaannya.
Aku menemuinya karena dia bilang ada yang ingin di bicarakan denganku , lagi-lagi aku harus membuatnya menunggu karena pekerjaanku tidak bisa di tinggal. Selepas mahgrib aku baru bisa menemuinya. Aku melihatnya turun dari escalator, menghampiriku lalu mencium tanganku. Itu ritual yang selalu dilakukan olehnya setiap bertemu dan berpisah denganku. 

Sabtu Jakarta sore ini.
Kulitnya terlihat lebih coklat, mungkin ini oleh-oleh dari Padang?gadis tomboy ini baru seminggu yang lalu pulang dari tempat lokasi gempa menjadi relawan. Dia mendadak memutuskan pergi ke tanah Minang yang baru saja terkena gempa yang berkekuatan 7,6 richter dan orang yang pertama kali diberitahunya adalah aku, dia meminta pendapatku karna menurutnya kepergian dia ke Padang bukan hanya keputusan dia semata? Ada aku, orang tua, manager dan rekan sekerjanya yang harus memberi izin sekaligus memberi keputusan. Tapi dua jam kemudian dia kembali menelponku mengabariku dengan keputusanya yang sudah bulat untuk pergi ke Padang menjadi relawan trauma healing dan aku tidak pernah mencegahnya.


Sabtu Jakarta sore ini.
Gadis tomboy ini selalu saja hadir di setiap kesendirianku. Dua minggu yang lalu dia bilang itu adalah pertemuan terakhir walau pun di sisipkan kata ‘gak janji’ olehnya seraya meledek ku yang selalu saja mengatakan demikian setiap dia meminta waktu ku. malam itu kita berdua menikmati Jakarta yang terlihat lebih indah, aku seperti ingin menuruti kata-katanya saja. Sehabis makan malam aku tanyakan dia mau pergi kemana lagi maka aku akan mengantarnya… 
“ Monas…Monas… Malam ini kita ke Monas aja yach?” Katanya sambil erat memelukku dari belakang boncengan motorku.
Saat itu aku benar-benar sangat menikmati kebersamaanku dengan gadis tomboy ini, dia tak henti-hentinya melihat ke langit. Aku tahu dia pasti sedang mengamati awan, bintang dan bulan kesukaannya. Sampai tak terasa motorku melaju sampai ke kota lama, melewati museum Fatahilah…Ya museum, aku memperlambat laju motorku…gadis tomboy ini sangat suka museum dan aku pernah tidak mengabulkan permintaan dia untuk menemaninya pergi ke museum.
“ Sudah malam, museumnya sudah tutup.” Bisiknya. Kulihat senyumnya dari kaca spion.



Sabtu Jakarta sore ini.
Tujuannya Monas dan di bawah langit Monas malam itu, dia mengatakan ingin menyerah, ingin melepaskan aku karena sudah lelah tapi aku merasakan ketidakyakinan akan keputusannya itu.
“ Lepaskanlah aku gadis bodoh….aku sudah punya calon istri!!” Kataku tapi dia malah tersenyum.
“ Tolong jangan sebut aku bodoh. Sepuluh tahun aku tidak pernah berhasil menaruh hati pada pria mana pun, hanya gara-gara hatiku terpaku padamu yang tidak bisa aku miliki?” Sahutnya. senyum itu perlahan hilang karena dia menenggelamkan kepalanya di kedua lututnya.
“ Berusahalah untuk jatuh cinta dengan orang lain…. Kejarlah pria seperti kamu mengejar ku… jangan pernah bandingkan aku dengan yang lain…lakukan itu….”
‘” Sudah…sudah… aku sudah berusaha bahkan kepergianku ke Padang hanya untuk pergi jauh dari mu….melupakanmu… Aku sangat ingin melepaskan mu…dan kamu menikahlah dengan calon mu itu…aku sudah ikhlas melepaskanmu…..” aku memandang wajahnya jelas terlihat ada kesedihan di kedua bola mata gadis tomboy ini.
“ Ya lepaskan lah aku…” Pinta ku sambil menyentuh dan menggemgam tangannya. “ Lepaskan aku tapi kita masih bisa tetap seperti ini…seperti teman….” Aku memperat genggaman tanganku.
“ Seperti teman tapi mesra?!” Sahutnya tersenyum simpul sambil melepaskan genggaman tanganku….

Sabtu Jakarta sore ini.
Dia tidak pernah meminta ku untuk menemuinya lagi tapi dia tidak berhenti mencuri waktu dan menyita perhatianku lewat sms. Seperti sore yang indah ini dia menemani kesendirianku dengan caranya….Dia tidak pernah berhasil melepaskan aku….karena aku terlalu banyak tahu tentangnya. Dan aku entah sampai kapan membunuh rasa sepi ini?





Untuk pria yang membunuh sepi dengan kesendiriannya.


211109
Twul
@ Rmh Keong

siapa tahu suatu hari nanti kita bisa berhenti buat bencana....

saya tinggal di dunia, bukan di surga. bagi saya bumi memang indah bagai nirwana, namun kita manusia, sering sukses membuatnya jadi neraka.

hari pertama manusia dilahirkan di dunia adalah hari pertama kita membuat kerusakan. wajar SOE HOK GIE bilang kalau nasib terbaik adalah tidak dilahirkan.

kita ini mahluk paling tidak mandiri yang perlu begitu banyak penyokong yang tidak ra,ah lingkungan untuk hidup. saya harus bikin polusi luar biasa dari pembakaran batu bara, hanya untuk menyalakan lampu. saya harus mengotori air dengan berbagai jenis sabun untuk membuat piring, baju dan badan saya wangi. rata-rata saya bikin 2 liter sampah sehari. saya perlu tambang untuk merangkai tv, komputer dan handphone saya. dan masih banyak lagi dan lagi. makin rumit hidup kita makin hancur juga alam ini.

manusia adalah mahluk yang paling tidak eco-friendly. dan istilah SAVE THE EARTH atau kata-kata penyelamatan bumi lain adalah pernyataan yang lucu sekali. tidak ada penyelamatan yang ada adalah upaya mengurangi kesalahan.

lalu saya harus bagaimana?
saya pernah dengar dari Michio Kaku, katanya menurut skala Kardashev peradaban manusia masih berada di tingkat 0. sudah hampir menuju 1, tapi tetap saja masih 0. pada peradaban tipe 0 inilah kita masih perlu mengekspolitasi bahan fosil. mungkin pada peradaban yang lebih maju tidak perlu lagi. bisa jadi banyak hal, bisa jadi lebih baik di masa depan nanti.

dari dulu sampai detik ini, saya memang percaya kalau banyak peneliti di luar sana berusaha sekuat napsnya untuk menciptakan inovasi, supaya kita bisa menjadi mahluk yang lebih baik. saya juga tahu bahwa mereka memilih tinggal di negara seperti Indonesia, maka kerja mereka sama sekali tidak mudah. berkorban energi dan emosi.

saya tidak punya kecerdasan dan tenaga seperti para peneliti. tapi saya pengen ikut berusaha megurangi kesalahan. saya bisa apa? 

ignorance is not bliss

Tuhan tolong sekali, saya perlu bantuan-Mu


Siapa tahu suatu hari nanti kita bisa berhenti buat bencana.... 

Rabu, Februari 26, 2014

Sampah digantungan ranjang.


Cerpen ini terinspirasi dari lagu "cobalah mengerti" Peterpan feat Momo #cerpenpeterpan


 Saat ini matahari sedang tertidur, langit gelap sekali. Jalanan ini terlalu sempit untuk dua motor dan seorang pejalan kaki, mungkin karena itu juga langkahku menuju pulang agak terhambat. Sepatuku sudah kenyang dengan air hasil semprotan ban kendaraan roda dua yang melewati genangan air dilubang jalan. Angkasa tadi habis menangis, atau hanya aku dadanya terisak. Selama kaki-kakiku melangkah, dikepalaku hanya terbayang dimana lagi kami harus tinggal. Kehilangan pekerjaan memang bukan barang baru untukku, tapi kali ini bukan lagi tentang aku. Ini tentang sosok yang aku cinta, tidak hanya dengan kepala, tapi juga jiwa. Apa yang harus aku katakan jika kami lagi-lagi harus pergi dari tempat yang dua tahun ini sudah kami sebut "rumah"? Aku mengerti, kau sudah lelah kalau harus terus berpindah. Aku juga tau sudah terlalu banyak mimpimu yang aku ganggu. Aku hanya belum menemukan cara, bagaimana agar kau bahagia.



 "Aku tak kan pernah berhenti. Akan terus memahami. Masih Harus berpikir. Bila harus memaksa. Atau berdarah untukmu. Apapun itu asalkan kau coba menerimaku"



 Aku tidak pernah bosan memandanginya, sejak suara tangisannya membahana disela sesakku sebelumnya. Dia telah mengajarkan aku mengabaikan sakit, sejak tiba di dunia. Saat dia menangis dikedua lenganku, aku tau dia mendekap kalbuku lebih erat dari segala perekat.
Hujan turun lagi, semakin deras. Datang begitu tiba-tiba. Seperti engkau yang mungkin tidak pernah kurencanakan kedatangannya.



 Aku ingat mata ayahmu yang membelalak saat kuberikan sebatang alat tes berwarna putih dengan garis dua. Dia langsung memegangi kepalanya, menendang pintu kamar kos-nya. Aku yang kala itu belum genap dua puluh tahun hanya bisa menangis. Entah apa kalimat yang akan aku lontarkan pada nenek kakekmu. Aku ingat saat kami, orangtuamu akhirnya memutuskan pergi dari rumah masing-masing untuk mengagungkan cinta hanya berdua, sambil membawamu didalam perutku yang semakin membesar. Ayahmu yang awalnya sangat menyayangi aku, mulai berubah setiap kutanyakan soal tagihan kamar kost. Aku masih ingat jelas rasa nasi sisa kamar tetangga.



 Hari itu sepertinya kau sedang meraung-raung didalam perut, seperti menendang-nendang lambung. Aku tidak memberimu makan semalaman, dan ayahmu tidak pulang. Bungkusan coklat didepan kamar sebelah kiri kami rasanya sulit tak kuberi hirau. Hari itu kuberikan kau makanan yang tak layak. Aku tidak mengkonsumsi susu ibu mengandung, bukan karena aku tidak mencintaimu. Tapi karena lebam disekujur tubuhku, tiap aku menyebut kata rupiah ditelinga ayahmu.



 "Dan kamu hanya perlu terima. Dan tak harus memahami. Dan tak harus berpikir. Hanya perlu mengerti. Aku bernafas untukmu. Jadi tetaplah disini. Dan coba menerimaku"



 Sekarang tubuhku basah. Aku sendirian, memegangi kantung berisi bakwan dan beberapa jenis gorengan. Aku tau kau lebih suka pisang molen, tapi tadi tampaknya aku kehabisan. Maaf nak, aku mungkin tidak pantas disebut ibu. Seluruh tubuhku penuh dengan tangan laki-laki yang bahkan tak kutau namanya. Yang aku tau, kamu selalu menangis saat teman-temanmu membicarakan aku, atau pekerjaanku. Aku mungkin telah salah menggunakan senyum yang kau ajarkan. Aku mengaplikasikannya kepada seluruh tamu yang datang, berharap mereka memberikan kepingan-kepingan uang, agar kau bisa merasakan susu yang tidak pernah mampu keberikan dulu.



 Hujan sudah mulai reda, aku kembali menuju pulang, menuju engkau yang sebelumnya aku lihat diingatan. Kau memiliki alis yang sama dengan ayahmu, tebal. Alisku tipis, jelas kau jauh lebih cantik. Ayahmu pasti akan sangat terkejut jika melihatmu, walau aku pernah berharap kalian lebih baik tidak pernah bertemu.



 Pintu kayu ini rasanya sudah menjadi sisa rayap. Perlu teknik khusus untuk membukanya, tidak semua orang bisa, hanya aku, dan dia. Meja kayu bundar dengan taplak kotak2 yang semakin menguning itu terisi piring kosong. Ada sisa kuah kaldu disana, aku tersenyum. Setidaknya aku tau, perutmu sudah terisi. Dan dengan alphanya cahaya lampu, aku juga tau kau telah terlelap. Ini pukul empat pagi. Setelah jacket hitam ini kuletakkan di kursi plastik putih, aku mengambil gelas, memberikan hujan pada kerongkongan, hingga aku melewati ruang dengan penutup kain kuning muda. Kusibakkan mereka hingga aku lihat jelas kamu. Kamu yang tangisannya bisa menusuk lambungku, kamu yang tawanya mampu membuatku percaya kehadiran surga didunia, kamu yang kucintai sampai nadi. Kamu... Kamu tergantung dengan tali mengalungi lehermu. Kakimu tidak lagi menginjak tanah. Aku yang kehilangan udara, berteriak sekuat tenaga, lingkunganku gelap seketika.



 "Cobalah mengerti. Semua ini mencari arti. Selamanya takkan berhenti. Inginkan rasakan. Rindu ini menjadi satu. Biar waktu yang memisahkan."

SATU SAMA...

Aku coba sekali lagi tersenyum pada dia disana tapi hasilnya sama :BUANG MUKA! Ok, tidak masalah.

Perlahan aku menyapu pandang ke seluruh sudut ruangan. Suara tawa dan basa-basi para tamu undangan menyesakan telinga. Sepiring kambing guling dipalang lebih dari sepuluh tubuh untuk sampai dimulut, karenanya sekarang segelas cairan tanpa warna terpeluk erat oleh kelima jari kiriku, sedang tangan kanan sibuk menari diatas abjad-abjad ponsel. 
 

"Iya, aku juga masih di tempat kawinan temen" jawabku untuk sebuah "PING" histeris yang dari tadi menyerang blackberry-ku. "Aku bete nih disini, ada perempuan menjijikan. Males banget deh!!!" jawabnya tak sampai satu menit dari pesanku sebelumnya.


"Yaudah, kamu santai aja. Udah makan?" tanyaku perhatian 

 
"Semua makanan udah aku makan, kalo bisa si Chevana pecun itu juga aku makan!" balasnya. 

 
"Eh, jangan gitu dong sayang. Sabar, kamu pasti cantik kalo ga marah-marah. Talk to you later ya, mau foto alumni SMA nih" kataku sambil berbohong. 


"Ok, tapi nanti abis kamu pulang dari kawinan, kita YM-an ya sayaaaanng. Aku kangen buanget sama pacarkuuu, cinta banget sama kamuuu!" begitu kira-kira balasnya dengan kata yang menurutku "lebayatun" Tsk. 
 

Hari ini, aku sengaja menginjakkan kaki ke tempat yang sebenarnya malas kuinjak setengah mati. Disini semua orang tertawa, dari mulai kedua mempelai yang katanya berbahagia, sampai para undangan ( lagi-lagi katanya ) merasakan hal yang sama. Jika itu semua benar, berarti akulah satu-satunya orang dalam ruangan penuh bunga ini yang ingin menangis. 
Kalau perlu aku ingin meraung-raung sambil membanting semua barang yang ada.Tapi hal itu tak mungkin ku lakukan, karena bila itu terjadi berarti Rumah Sakit Jiwa akan segera menjadi rumah masa depan. Sebenarnya kantung mataku ini sudah mau pecah, tidak mampu lagi menahan luapan air yang sebentar lagi tumpah. Pelaminan itu seharusnya singgasanaku sekarang. 

Tawa itu milikku!!!!!! seharusnya..... * Ruangan ini tidak berisik, tidak banyak suara. Disini kukira tempat yang paling aman untuk air mata sementara, sampai akhirnya kudengar suara "flush" dari salah satu pintu toilet. Segera kubersihkan sisa-sisa airmata yang tadi tumpah.

Malu, ini pesta pernikahan, bukan pemakaman. Meski bagikuku Kebahagian barunya, adalah kematianku paling tragis dalam rasa. Pintu toilet terbuka, dan ternyata wanita itu lagi. Dia belum berubah, seperti awal paragraf kuceritakan, semanis apapun senyum kutawarkan, dia pasti mengembalikannya dengan mata yang lebih besar dari ukuran asli plus ekspresi layaknya orang mengambil nafas namun ditahan dulu sebelum dihembuskan. 
 
Dengan hidung yang masih merah aku menatapnya. Dia tersenyum senang melihat sisa genangan air di mataku. Aku diam, berusaha mengatur irama nafas. Tenang...., aku harus tenang menghadapi wanita berkulit putih, berbadan tambun meski raut wajahnya (sedikit) manis. 

"Masih dinangisin aja sih? Udah laki orang woy!!" katanya sambil menyisir di hadapan kaca diatas wastafel, dengan arah pandang tetap kedepan. Aku yang disamping kirinya cuma diam menahan kesal. 

Wanita didepanku ini adalah perempuan yang membuat kekasihku mengucap kata "Maaf ya va, aku rasa hubungan kita ga mungkin dilanjutin. Aku ga bisa pacaran jarak jauh" dan tiga hari kemudian foto di jejaring sosialnya sudah berdampingan dengan wanita di hadapanku sekarang.

Ketika lulus kuliah, mereka berdua kembali ke ibukota dan entah kenapa wanita lulusan Universitas terkemuka di Bandung ini justru seperti mengibarkan bendera perang. Tidak bosan-bosannya melempariku dengan fitnah-fitnah, dan sikap tak bersahabat. 

Hingga saat mereka berdua putus, wanita ini stress tingkat tinggi hingga badannya mengembang dua kali lipat dari ukuran sebelumnya. Akhir kata, tidak satupun dari kita yang mendapatkan hati Bagas, karena wanita diatas pelaminan itulah pemenangnya... 


"Kamu tuh ada masalah apa ya ras sama aku?" tanyaku dengan nada sopan "Napeeeeee lagi lo? Muka lo tuh, masalah buat mata gue" jawabnya nyinyir "Terus kenapa dilihat?" 

Dengan segenap hati aku berusaha menjawab dengan tenang. "Anjing lo!! Rebek banget sih?? Eh, lo kalo emang masih kecintaan sama Bagas ya sanaaaaa" katanya sambil menaikkan dagu 

"Heran gue, emang salah gue kalo lo ngebosenin terus Bagas naksir gue? Makanya muka dirawat dong. jerawat dipelihara" kata terakhirnya cukup mendidihkan emosiku. 

 "Memangnya kamu sempurna ya ras?" kataku sambil menahan tangis yang sebenarnya memang belum selesai. 

"SETIDAKNYA GUE PUNYA PACAR" jawabnya bangga. 

Aku menunduk..., sedikit ingin tertawa 

 * 
@Larashita : Pathetic amat sih hidup lo! Mending gue pacaran sama @RomeoSudirdjo deh, kamu dmn sih sayang? Bbm aku ga di bales-bales :( 

 Itu up date-an terbaru dari jejaring sosial milik wanita yang satu jam lalu membuatku ingin membenamkan wajahnya di toilet. Sejak aku tau wanita yang menghancurkan hidupku itu tergila-gila dengan situs jejaring sosial, segera aku membuat dua account. 


Satu atas namaku @chevana dan yang satu lagi alter ego-ku @RomeoSudirjo. 
Tanpa perlu usaha maksimal, @Larashita pun tunduk menjadi budak cinta Romeo tanpa harus bertemu di dunia nyata. Dan sudah satu bulan ini entah kenapa wanita itu tampak semakin tergila-gila pada sosok Romeo. 

Mmmmmm.... ya ya ya ya.... Lagi-lagi ponselku bergetar : 

"PING" 


"PING" 


"PING" 


"Sayaaaaaaaaaaannngggg, aku udah pulang kawinaaann. Beteeee, pengen chatting sayang-sayangan sama kamu." 


"Sayaaaaaaaanngg"


"PING" 


"PING" 


"Kamu lagi apa sih yang" 


"PING" 


"PING" 


Kira-kira itulah isi pesan melalui blackberry messenger yang lebih terasa sebagai "teror".


Aku bosan menjadi Romeo, lebih baik jadi diri sendiri :) 


"Maaf ya, aku ga ngerasa cocok sama kamu. Aku ga bisa pacaran jarak jauh. Sorry ya, bye!" 


kira-kira itu pesan terakhir dari Romeo untuknya. Sebelum account itu aku hapus untuk selamanya. 




 ************ 





 -Woel-