Jumat, April 30, 2010

Catatan perempuan untuk perempuan dan perempuanmu...

Dengan background pendidikan yang saya miliki mungkin orang akan heran sambil berpikir aneh. Saya bekerja sebagai tenaga non medis dibagian pembayaran di sebuah klinik Ibu dan anak. Rasanya sia-sia kuliah perkapalan. posisi yang saya tempati sangat tidak matching!!! Sebenarnya ini bukan pekerjaan pertama saya, tapi bekerja sebagai tenaga non medis ini saya banyak mendapatkan pengalaman seru, tingkah laku unik setiap pasien yang datang menjadi hiburan tersendiri buat saya, dan tentu saja yang amat sangat berharga adalah ilmu tentang medis. saya yang sebelumnya tidak tahu apapun tentang medis di awal-awal kerja. Setahun lalu dibulan April untuk memperingati Hari Ibu kita Kartini '21 April' ditempat saya bekerja mengadakan program promosi pencegahan kanker serviks dengan pemberian vaksinasi. "Apa itu kanker serviks?" itu yang ada di dalam otak koclak saya saat itu, daan saya tidak tahu apapun soal penyakit itu. timbul rasa penasaran di dalam diri saya, awalnya karena tidak ingin terlihat bodoh, kalau-kalau ada pasien yang bertanya tentang kanker serviks. tapi begitu mengejutkan ketika tahu di seluruh dunia, lebih dari 600 perempuan meninggal setiap harinya karena kanker serviks dan di Indonesia setiap harinya sekitar 20 perempuan meninggal karena kanker serviks. dam ini lah hasil dari keingintahuan saya... kanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada serviks (leher) rahim. penyebabnya 99,7% disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) dan terutama pada HPV tipe 16 dan 18. akan tetapi katanya HPV bukan satu-satunya penyebab utama timbulnya sel kanker, karena paparan sinar radisai dan pengaruh zat kimia dapat juga menjadi pemicu timbulnya kanker. HPV sendiri merupakan virus umum yang dapat ditularkan melalui kontak seksual, fakta ini membuat kanker serviks menyerang setiap perempuan yang berada dalam usia produktif dan aktif secara seksual. beberapa faktor resiko terkena kanker serviks antara lain : . Mulai melakukan hubungan seks pada usia muda . Sering berganti-ganti pasangan seksual sehingga menderita infeksi di daerah kelamin. . Melahirkan banyak anak . Kebiasaan merokok ( resikonya dua kali lebih besar ) . Defisiensi vitamin A, C dan F Kanker serviks stadium dini sering tidak menimbulkan gejala atau tanda-tanda yang khas bahkan tidak ada gejala sama sekali, sehingga banyak perempuan yang tidak menyadari kalau dirinya sudah terinfeksi HPV atau menularkannya. Meski di Indonesia kanker serviks merupakan kanker nomor satu paling umum diderita oleh perempuan, pada dasarnya jenis kanker ini juga merupakan satu dari beberapa jenis kaknker yang paling mudah dicegah, selama kita mengetahui caranya : 1. menjalankan pola seksual yang sehat dan menjaga kebersihan alat kelamin. 2. meminimalisasi konsumsi zat pengawet , memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A. 3. Bagi perempuan yang telah aktif secara seksualnya, sebaiknya juga melakukan 'screening' atau deteksi dini dengan Papsmear_ yang dilakukan dengan cara mengambil lendir pada leher rahim dengan menggunakan 'spatula' yang kemudian diperiksa laboratorium. Dan ada metode baru yang dapat dipertimbangkan yaitu IVA (Inspeksi Visual dengan asam asetat) cara kerjanya lebih sederhana, nyaman serta murah. dengan mengoleskan asam asetat atau asam cuka pada leher rahim lalu memerhatikan reaksi perubahan yang dialami. Dengan cara ini prakanker dapat diketahui lebih awal, ada perbedaan jangka waktu pelakasanaan test dari kedua metode 'screening' pada papsmear harus dilakukan setiap satu tahun sekali, pada IVA dilakukan setiap 3 samapai 5 tahun sekali. Apabila ditemukan perubahan sel abnormal saat deteksi dini' screening' maka hal ini dapat dimonitor dan diobati sebelum berkembang menjadi 'kanker serviks'. Resiko berkembanngnya infeksi menjadi kanker serviks adalah lima kali lebih tinggi pada perempuan yang tidak menjalani deteksi dini secara teratur. Kanker serviks yang ditemukan pada stadium dini dan diobati dengan cepat dan tepat dapat disembuhkan,oleh sebab itu lakukan deteksi dini secara teratur. 4. menjalani vaksin kanker serviks untuk mencegah timbulnya HPV, vaksin itu sendiri terdiri dari dua jenis : Vaksin Cervarix dan vaksin Gardasil, cara kerja kedua vaksin ini relatif sama, yaitu dengan merangsang respon tubuh untuk membentuk zat anti terhadap HVP, dan diberikan dalam bentuk suntikan pada bagian lengan sebanyak 3 kali (pada bulan ke 0, 2 dan 6) dalam waktu 6 bulan. perbedaan dari kedua vaksin ini terletak pada pencakupan (banyaknya tipe HVP yang bisa dicegah) ada lebih dari 100 tipe HVP, ada 30 yang dapat menginfeksi daerah kelamin. beberapa tipe tersebut bisa berbahaya. HVP tipe 16 dan 18 merupakan penyebab utama 70% kasus kanker serviks didunia. perbedaannya juga terdapat pada zat pelarut yang digunakan. Vaksin cervarix memakai zat pelarut ASO4( MPl dan AI CoH) yang akan membunuh HPV tipe 16 dan 18. Vaksin Gardasil memakai zat pelarut AI (CoH), tapi mampu mencegah HPV tipe 16 dan 18, HVP tipe 6 dan 11 yang merupakan penyebab genital warts atau kutil pada kelamin. dan tentu saja ada perbedaan harga dari kedua vaksin tersebut, vaksin cervarix harganya lebih murah dibanding Gardasil. Dan sayangnya harga vaksin kanker tersebut masih belum terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah. Saya masih sangat berharap kepada Ibu MENKES untuk mengadakan Pekan Imunisasi Nasional kanker serviks!!! Konsultasi lebih lanjut jangan hubungi saya!!!!! Bicaralah pada dokter.

Kamis, April 29, 2010

catatan untuk kamo. . .

untuk kamo yang aku tunggu. . . . . . . . . . . . .kalo kamo tahu aku nunggu kamo, cepat lah kamo pulang dan temui aku!!!aku mau nunggu kamu...itu saja tak perlu embel-embel....

Rabu, April 28, 2010

catatan iseng. . .

huray . . . huray. . . bs posting tulisan pake hp berkaret. . . huft t t akhirnya bs nulis lg d blog . . *sok yakin padahal ini bru coba-coba.* hehe. test test test test satu dua tiga satu dua tiga. . . . .hehehe. gak penting bgt sich nich tulisan. . .bodo akh org lg ngetest bs ga posting tulisan pake hp berkaret kesayangan. . . .cap cip cup deh semoga bisa. . .