Selasa, November 02, 2010

Mentawai maaf saya ke Merapi dulu. . . .*****

Dalam Perhitungan BMKG jika terjdi tsunami, mestinya tiba dipantai Mentawai paling lambat 15 menit setelah gempa. Tapi setelah satu jam di info tidak ada kenaikan gelombang, akhirnya keluar status 'all clear' yang artinya peringatan tsunami sudah berakhir. Namun ketika televisi dan Radio menyiarkan pencabutan peringatan tsunami. Ratusan warga Mentawai tengah bergelut dengan maut. Tsunami menyerbu pantai Mentawai sekitar 45 menit setelah gempa. *slow earthqueke tsunami.* Selasa tanggal 26 Televisi ramai menyiarkan letusan Merapi di Yogjakarta. Beberapa warga di laporkan tewas akibat awan panas *wedus gembel.* erepsi dari gn.Merapi. Sedangkan ratusan orang di Mentawai SUMBAR, tewas dalam senyap dan keterlambatan. Hingga hari kedua bencana, gambaran Mentawai masih samar. Sementara pemberitaan seputar Merapi sudah riuh. Terutama soal 'drama' sang juru kunci Merapi. Adapun sebuah pernyataan. . . "Mentawai maaf saya ke Merapi dulu." Duka di Mentawai tertutup oleh Abu gn.Merapi. . . . Semua orang fokus pada korban letusan Merapi. Sementara Mentawai setelah 12 jam gempa dan tsunami menyerbu bantuan baru datang. KM Berau yang mengangkut relawan dan bantuan seadanya. Bantuan berupa makanan, obat-obatan, tenda dan air mineral datang di hari rabu. Pada hari kamis Basarnas kota Padang baru bisa sampai di lokasi terparah yang di sapu tsunami..*dusun sabeugunggung.* Semua pertolongan lambat datangnya karna medan yang sulit ditembus. Dan beberapa hari kemarin saya melihat berita di tv tentang penanganan TRAUMA HEALING untuk anak-anak di Klaten korban letusan gn.Merapi. Hati saya sedikit lega karna selain mie instan yang dikirim untuk bantuan, masih ada para relawan trauma healing. Tapi apakabar dengan anak-anak Mentawai? Apakah mereka masih dapat tersenyum? Apa ada para relawan trauma healing di Mentawai? Logistik saja susah di kirim kesana. . . Saya lihat photo anak-anak Mentawai di koran, menyedihkan. . . Mereka hanya memunguti puing-puing dari rumah mereka sudah rata dengan tanah... Apa mereka masih bisa bermain? Mentawai oh Mentawai bangkitlah. . . . Saya rindu berteriak bersama anak-anak. . . "KITA SEMUA BERGEMBIRAAAAA..." Doa saya untuk anak-anak Mentawai. . . Semoga mereka masih bisa bergembira di tanah bencana. . . .

Tidak ada komentar: