Rabu, November 03, 2010

Dan akhirnya mengerti. . . .

'Tidak cukup dengan galau tetapi mengubah sikap, tidak cukup dengan mengerti tapi berpikirlah. . .' Hampir satu minggu pasca bencana alam di negri ini... Dan akhirnya saya dipaksa 'mengerti' saya tidak bisa ikut bergabung untuk kerja sosial di Mentawai atau pun Merapi... Tapi saya masih ingin kesana kalau Tuhan mengizinkan. Banyak reaksi ketika saya menyampaikan dan mendadak mau berangkat ke lokasi bencana. Berikut reaksinya : Reaksi Rekan kerja saya ketika saya mendadak minta cuti satu minggu untuk pergi ke Merapi : 'stress lo... Masa gw lembur full seminggu!!' Adik saya : Lan lo gak jadi relawan ke Mentawai? Saya : Ini gw mo berangkat ke Merapi dulu. Adik saya : 'Heh. . . Lo mau Mati disana?!' Saya : halloo. . . Kalo mau mati mah dimana aja bisa! Satu hari setelahnya, waktu saya lagi sarapan pagi... Niatnya sampai kantor mau minta izin sama manager, saya mau minta cuti satu minggu untuk kerja sosial... Tapi saya sambil sarapan bilang gini sama Ibu. Saya : Bu. . Aku mau cuti kerja seminggu. . . Ibu : Lama amat cutinya, mau kemana? Saya : Mau jadi relawan ke Merapi. . . Ibu : Kamu gak takut. . . Nanti kalo gak ketemu Ibu lagi gimana?! Saya : :'( *izinkan darah juang saya Bu..* Dan di kantor pun saya tidak bisa cuti. . . Banyak yang harus di korbankan kalau saya jadi berangkat dan saya tidak mau menambah korban meskipun bukan korban bencana alam. Yang jelas akan ada korban kalau saya berangkat... Bukan hal yang bijak memang memaksa untuk mengerti. . . Tapi saya harus berpikir sebelum mengerti. . . . Karna orang lain belum tentu mengerti apa yang saya rasakan... Cuma bisa berdoa untuk para korban sementara darah juang saya bergemuruh di dalam hati ketika terpaksa mengerti ini. . . . Semoga Allah masih memberi kesempatan untuk membantu para korban bencana. *Tuhan... Bidadari badung butuh sayap...*

Tidak ada komentar: