Rabu, Januari 16, 2013

Hari ini 42 thn meninggal Bung Karno

Hari ini 42 tahun lalu, Soekarno - Bapak bangsa - meninggal dunia dg tragis. Mati dalam status tahanan politik
Berbeda dengan Syahrir, lawan politiknya yg diijinkan berobat ke LN. Soekarno tdk boleh mendapat perawatan semestinya
Sebelumnya di pengasingan di Istana Batu Tulis, malah Dokter hewan yg dipanggil utk merawat. Lalu di Jakarta tdk boleh cuci darah
Dokter Mahar Marjono, meminta alat cuci darah utk ginjalnya Soekarno. Alat tinggal diimpor, hanya penguasa orde baru menolak
Akibat tidak bisa cuci darah. Wajah & tubuh Soekarno semakin bengkak2. Karena racun ngumpul dlm tubuhnya

Memang penguasa orde baru ingin bunuh perlahan lahan. Bahkan ketika Soekarno mau cabut gigi. Militer memanggil dr Oei Hong Kian
Oleh tentara yg jaga Soekarno. Drg. Ong diberi peralatan cabut gigi peninggalan jaman Jepang. Tentu saja Drg Ong menolak memakai
6 Juni 1970. Tepat ulang tahunnya BK. Rahmawati sudah melihat ayahnya yg bersuara tidak jelas dan tubuhnya bengkak bengkak
Rahmawati memotret Soekarno yg bengkak2 ini, lalu fotonya tersebar luas di media. Akhirnya Rahma diinterograsi militer
Beberapa hari setelah ultah, Bung Karno dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Kesehatannya semakin memburuk
Dewi dan anaknya Karina sudah menunggu di Spore.Menunggu clearance masuk dari penguasa orba utk masuk Jakarta
Bang Ali sebagai Gub Jakarta melobby Jend Soemitro untuk mengijinkan Dewi masuk utk menengok Soekarno
Ketika Dewi datang. Ia membawa Karina. " ini ayahmu ". Soekarno tangannya bergerak gerak. Habis itu diam lagi
Hatta bisa datang menembus karantina, datang menjenguk sahabatnya ini. Soekarno yang tertidur dalam sprei lusuh terbangun
Hatta melirik ke buah pisang yang dipenuhi ngengat karena sudah lama tak diganti. Mereka berdua berpegangan tangan
Menurut Meutia Hatta, keduanya tidak bercakap cakap, hanya berpandangan, & Hatta memijit tangan Soekarno. Air mata Hatta menetes
Namun. Ada yg bilang, Soekarno hanya mengucapkan sepatah kata. " Hatta..Kamu disini ? " Habis itu terdiam. Hatta menangis
Ketika Hatta pamit pulang, Soekarno meneteskan air matanya. Ia menangis karena tahu bahwa ini adalah pertemuan mereka terakhir
Sesekali Hatta menoleh kebelakang dan melihat dokter dokter tentara yang tidak peduli. Hatta merasa asing dengan negri ini.
21 Juni 1970, pada pukul 04.30 WIB, pihak RSPAD menghubungi Rachma dan saudara2nya. Diminta segera ke RSPAD menemui Bung Karno
Nafas BK tersenggal senggal, dia sudah hampir tak sadarkan diri subuh itu. Soeharto dibangunkan utk diberi tahu berita ini
07.00 WIB, Rachma dan saudara2 nya dipersilakan memasuki ruang Bung Karno. Alat bantu pernafasan dan jarum infus telah dilepas
Bung Karno tergolek lemah. Matanya tertutup rapat, nafasnya satu-satu. Tak lama, malaikat maut menjemput sang proklamator itu
Rahma mengenang, Ada satu periode kami tak bisa membesuk bapak. Bahkan seminggu dijatah hanya 3 kali
Setelah BK dinyatakan meninggal. Anak2BK dipersilahkan kembali ke rumah. Jenasah akan diputuskan penguasa miiter dibawa kemana
Fatmawati bersikeras jenasah BK dibawa ke rumahnya di Jalan Sriwijaya. " Ini rumah dia, bawa dia kesini " Tapi militer menolak
Kelak Ibu & ayah saya bercerita pada saya. Tentang kedatangan jenasah BK yg dibawa ke Wisma Yaso ( skrg Musuem Satria Mandala )
Kembali ke kesaksian yang diceritakan ibu saya. Saat itu belum banyak yang datang, termasuk keluarga Bung Karno sendiri
Bung Karno meninggal mengenakan sarung lurik warna merah serta baju hem coklat. Wajahnya bengkak dan rambutnya sudah botak
Kita tidak membayangkan kamar yang bersih, dingin berAC dan penuh dengan alat alat medis disebelah tempat tidurnya di Wisma Yaso
Yang ada hanya termos dengan gelas kotor, serta buah yang sudah hitam dipenuhi jentik jentik seperti nyamuk
Kamarnya luas & jendelanya blong tidak ada gordennya. Dari dalam terlihat halaman belakang yg ditumbuhi alang2 setinggi dada
Setelah itu Bung Karno diangkat. Tubuhnya dipindahkan ke atas karpet di lantai di ruang tengah. Masih sedikit yg hadir
Kemudian beberapa orang disana sungkem kepada jenasah, sebelum akhirnya Guntur Soekarnoputra datang, dan juga orang orang lain
Dalam catatan Kolonel Saelan,“ BK diinterogasi dengan cara yang amat kasar, dengan memukul mukul meja dan memaksakan jawaban
Selain itu Dr Kartono Mohamad, : BK hanya diberi vitamin B, B12 dan duvadillan, padahal penyakitnya Ginjal
Namun Pemerintah orde baru juga kebingungan kemana hendak dimakamkan jenasah proklamator
Walau BK ingin kelak dimakamkan di Istana BatuTulis . Pihak militer tak mau ambil resiko makam Soekarno berdekatan dg ibu kota.
Maka dipilih Blitar, kota kelahirannya sbg peristirahatan terakhir. Tentu saja Presiden Soeharto tidak menghadiri pemakaman ini
Jenasah BK secara resmi disemayamkan di Wisma Yaso. Jutaan rakyat bagai semut berkumpul memadati jalanan
Jenasah BK dibawa menuju Halim utk diterbangkan dengan Hercules ke Madiun. Jend M Panggabean akan jadi Inspektur upacara
Edhie Sunarso seorang pematung yg sedang mengerjakan Tugu Dirgantara Pancoran, melihat dari atas patung, iring iringan jenasah
Ia langsung turun dan ikut rombongan menuju Blitar. Ia mengenang, ketika sakitpun BK menjual mobil pribadinya utk biaya patung
Sangat berbeda dengan perlakuan thd mantan Presiden Soeharto, yg tersedia dokter an peralatan canggih utk memperpanjang hidupnya
Sekalipun Soeharto tdk pernah datang berhadapan dengan pemeriksanya, dan tim kejaksaan harus datang ke rumahnya di Cendana
Bahkan tim Kejaksaan harus menyesuaikan dengan jadwal tidur siang sang Presiden Soeharto !
Fatmawati tetap keras kepala sampai ajal BK. Ia tak mau menghadiri ke pemakaman suaminya. Ia tdk memaafkan BK yg kawin lagi
Namun satu hal , ia tetap mencintai Bung Karno. Dengan caranya sendiri. Ia mengirim bunga ke Wisma Yaso.
Ia hanya mengirim karangan bunga bertuliskan. “ Cintamu yang selalu menjiwai rakyat. Cinta Fat “
-The End-

Tidak ada komentar: