Minggu, Desember 06, 2009

Jakarta My sweet Nopember...

00.30 Jakarta My sweet Nopember Dini harii, aku terjaga hingga larut..... baru lima belas menit yang lalu pulang dari bekerja tanpa menganti pakain dan menghapus make up yang menempel di wajahku aku duduk di hadapan komputer yang menampilkan halaman kosong dengan kursor yang berkedip-kedip... Jakarta My Sweet Nopember aku ingin menemui duniaku dunia yang kadang sulit ku sentuh karena berada di planet yang bernama realitas aku menyadari betapa sempitnya waktu aku harus berbagi 24 jam sehari 14 jam untuk cari makan di planet realitas 10 jam di bagi dua untuk tidur dan keluarga berusaha meredam keegoisan karena aturan mainnya seperti itu Jakarta My sweet Nopember Aku mencoba bertahan di planet realitas yang kadang membuatku tidak menemukan diriku yang sebenarnya aku si tukang khayal,dimana pun aku, menjadi apapun aku, aku tetap berkhayal aku si penggila kalimat indah bermakna dalam. Jakarta My sweet Nopember setiap helai yang ku tulis bernapaskan semangat yang timbul tenggelam rasa percaya yang yang begitu kuat bahwa aku bisa menemui dunia ku yang satu ini sebagian besar naskah sudah ku tulis dengan menggunakan komputer. tapi masih banyak juga yang ku tulis dengan tangan yang menjadi satu bundel cerita tertimbun. dan sekarang aku kesulitan karena tak mampu berbagi. Jakarta My sweet Nopember aku ingin menulis saat ayam berkokok dari kejauhan aku kehabisan kata-kata, berhenti dan tersadar 3 jam lagi planet yang bernama realitas menunggu ku.... Jakarta My sweet Nopember 03.15 berakhir di sini 301109 @RmH KeOng Twul...

Jakarta pagi ini...

05 : 00 Jakarta pagi ini... Selepas shalat subbuh biasanya aku mendengar suaranya mengaji... sejuk terasa di telinga ku. Jakarta pagi ini Selepas sholat biasanya ada yang mengingatkan ku untuk bekerja. Jakarta pagi ini Selepas shalat subbuh biasanya tercium perpaduan antara aroma nasi goreng dan coffee yang baru di seduh. "sarapan lah dulu sebelum berangkat."Katanya. Jakarta pagi ini Selepas shalat subbuh biasanya ada yang mengantar ku ke tempat bekerja.. lalu aku mencium tangannya memohon restu mendapatkan rizki yang halal. Jakarta pagi ini Selepas sholat subbuh hand phone simpati ku berbunyi... My pap primus nongol di LCD Suaranya aku dengar dari tanah suci tempatnya beribadah. Jakarta pagi ini Selepas sholat subbuh anak mu yang manja ini sangat merindukan mu... 7 desember ulang tahun mu kali ini tak bersama ku. Untuk Ayah terhebat di dunia... Twul 031209 @rmh keong

Sabtu, Desember 05, 2009

Cerita tentang Ayah

Awal pagi di bulan Febuari.... aku masih trauma dengan kejadian kemarin sore di bis metro mini. Ayah akan mengantarku dulu sebelum berangkat mengajar. Aku akan sedikit bercerita tentang Ayahku Ayah bernama lengkap Agus Setiawan seorang guru honorer yang mengajar di sebuah STM swasta di Jakarta. Di tahun 2002... saat departemen pendidikan nasional membuka lowongan pekerjaan menjadi pengajar honorer di tempat terpencil seluruh Indonesia.salah satunya menjadi guru SMP negri di pulau Utung jawa, kepulauan seribu. Tapi ketika akhirnya di terima menjadi pegawai honorer Ayah dihadapkan pada satu di lema. Berhenti mengajar dari STM dan berkonsentrasi penuh di SMP negri Untung jawa atau membagi hari-hari diantara kedua sekolah tersebut. Akhirnya Ayah mengambil keputusan. senin sampai rabu mengajar di darat, kamis dan jum’at mengajar ke pulau. Dari situlah Ayah bisa memberi makan keluarga dan bisa mengabdi di pulau terpencil.Ayah pernah bilang begini kepadaku.ada tantangan yang ngga di dapatnya ketika mengajar di darat.“Kalo bisa mencegah anak STM berkelahi, nah itu baru guru STM yang sukses.” Tapi saat mengajar anak pulau Ayah ngga tahu sama sekali bagaimana menghadapi mereka. Anak-anak pulau cenderung malas dan kurang motivasi. Di pulau Untung jawa tingkat keberhasilan seseorang di ukur oleh besarnya kapal-kapal ikan dan banyaknya perabotan elektronik yang di milikinya. Punya kulkas, televisi rasanya lebih terhormat dibanding memiliki ijazah SMA.Aku bangga sekali sama perjuangan Ayah.biar pun bayaran seorang guru honorer ngga seberapa.tapi menurut Ayah ilmu yang di dapatnya selama kuliah dulu lebih berguna selama mengajar di pulau Untung jawa. Ayah selalu bilang gini “ Lakukan sesuatu dengan ikhlas.” Kebetulan Almarhumah Ibu juga seorang guru tapi Ibu hanya mengajar di SMP negri Jakarta. “Kok belum berangkat Miy?” Mona mengejutkanku yang lagi bengong sambil sarapan.“Lagi nunggu Ayah…”“Tumben amat… Biasanya ngga pernah mau dianterin.” Sahut Mona yang ikutan sarapan dengan roti dan susu buatan Ayah.“........ “ Aku ngga menyahut Cuma sibuk melihat keluar jendela rumah. Awannya masih terlihat mendung padahal udah semalam suntuk hujan deras. Kalo naik motor dibonceng Ayah bisa basah kuyup nih. “Miya pake Jas hujan nih…” Pinta Ayah. “Harus di pake sekarang ya Yah?”“Iya… siap-siap biar nanti kalo turun hujan di jalan kita udah pake jas hujan… Sedia payung sebelum hujan.” Aku menuruti apa yang di minta Ayah. Ternyata benar di tengah jalan tiba-tiba turun hujan deras. Aku jadi kasihan melihat Ayah yang habis mengantarku kehujanan. Mudah-mudahan Ayah ngga apa-apa, jangan sampai sakit gara-gara kehujanan. Untuk Ayah terhebat di dunia.... Potongan cerita tertimbun Twul dari All About Miya.... @Rmh KeOng

Kamis, Desember 03, 2009

Tanpa judul

Hari ini... terlewati dengan sepi ku sendiri ku Namun ku lewati juga.... angan ku dan mimpi ku Sayup-sayup terdengar jentik-jentik terasa dalam hati Rasa yang dulu pernah hilang Hari ini terlewati dengan merindunya hati ku... @rmh keOng

Ough !!!

Ough....!!!
"Toloooooong.... Rul.... Sakit.... Ough !!!."
"Tahan Rel... Sabar... Tahan rasa sakitnya."
Aku berteriak sekencang-kencangnya. Saat Pak haji meniupkan hembusan napasnya ke arah mataku yang terasa seperti butiran-butiran pasir masuk kedalam, perih dan pedih membuatku tak bisa melihat. Sambil berusaha mengucek-ngucek mata tapi sakit itu tidak mau pergi, kegelisahan menyelimuti jiwa.
aku berteriak dan meronta-ronta. Tangan kuat fahrul saudara kembarku tetap memegangi tubuh yang merintih kesakitan. lalu pak Haji memberikan segelas air putih dan menyuruhku meminumnya.
"Racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhmu." Ujar Pak Haji.
perlahan aku mencoba minum air putih, dalam sekejap rasa sakit di mataku hilang, perasaan mejadi tenang. belenggu itu telah pergi dari tubuhku.
"Ini jamu yang harus kau minum untuk menghilangkan racun di tubuh mu." Pak Haji memberikan bungkusan yang berisi jamu, Fahrul mengambilnya.
"Makasih Pak Haji." KAtaku pelan.
Aku tidak tahu nama lengkap Pak haji, yang au tahu beliau bisa menyembuhkan orang-orang dari ketergantungan obat terlarang melalui jamu-jamu yang harus di minum dan hanya di tebus dengan uang sekedarnya bahkan gratis.begitu gencarnya pak haji dalam memberantas narkoba, sampai kadang beliau mencari sendiri pasiennya untuk di obati dengan car menangkapi para pemakai narkoba seperti aku. Tapi aku berada disini bukan karena tertangkap olehnya. Fahrul saudara kembarky itu yang mengajakku kemari untuk di obati dan terlepas dari kekangan obat terlarang.
Aku dan Fahrul memang dilahirkan kembar dari keluarga keturunan Arab. Aku menghirup udara selang beberapa menit setelah Fahrul lahir, karena kami kembar identik maka akan sulit untuk membedakan satu sama lain. tetapi tidak dengan kepribadian kami yang sangat bertolak belakang.
Aku seorang yang tidak pintar dan banyak bicara, mudah bergaul, tidak punya tanggung jawab pada diri sendiri dan Fahrul ysng lebih pendiam,serius, bertanggung jawab, pintar dalam segala hal, dan selalu siap membantu jika aku dalam kesulitan.
"Kami pamit PAk Haji."
"Fahrul.... Jaga Fahrel, bantu dia untuk sembuh." Pesan Pak Haji.
perlahan aku dan Fahrul meninggalkan rumah Pak Haji, berharap pengobatan alternatif ini dapat menyembuhkan dan tidak sia-sia. Sebelumnya aku sudah pernah di bawa di bawa ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) tapi setelah keluar dari sana aku kembali mengkomsumsi obat-obatan itu.
Sudah tiga tahu hidupku hancur, tidak memperdulikan diri sendiri, keluarga, bahkan tidak pernah berkeinginan untuk berpacaran, aku hanya peduli kapan bisa 'Pakaw' lagi. lagi dan lagi.
Aku seperti hidup di duniaku sendiri. Ya hanya itu yang ada dipikiranku. Ini terjadi setelah Fahrul mendapatkan pekerjaan di luar kota dan meninggalkan aku sendiri. sebagian jiwaku pergi jauh, aku tidak hidup terpisah dari Fahrul, karena aku sangat tergantung padanya. Fahrul yang selalu mengingatkan aku utnuk berhati-hati bergaul, tapi kembaran ku itu tidak ada bersama ku saat aku mengalmi keterpurakan karena tidak mendapatkan pekrjaan sepertinya. aku hanya bisa bantu-bantu di bengkel milik Ayah, bebas bergaul tanpa ad yang mengingatkan aku lagi bahwa aku sudah berada di jalan yang salah dan saudara kembar ku sibuk dengan pekerjaannya.
Aku tidak lagi ketergantungan akan Fahrul tapi malah ketergantungan dengan

catatan hampir menyerah....

Hampir menyerah... tapi entah menyerah untuk siapa.... menyerah pada siapa....??? mungkinkah harus menyerah pada tuntutan orang tua? keluarga besar, lingkungan dan usia? atau menyerah pada perasaan ku sendiri....??? Berada di bawah titik paling sentimentil Dan kekurangan gizi??? Mereka semua bersekutu untuk membuat ku menyerah... Ayo menyerahlah... Mereka semua menunggu satu anggukan dari kepalaku.... Mereka beramai-ramai menyerang ku... Sedangkan aku sendiri..... Sendirian... Melakukan pembelaan diri sendirian dengan senyum Dengan guyon... Cengengesan gak jelas Setiap pertanyaan itu dari mereka menyerangku Bertubi-tubi tanpa ampun... satu kata yang amat ku benci keluar dari mulut orang tua ku... PERJODOHAN...*damn* Pertanda Hopless kah dari orang tua ku??? 28 tahun dengan kelakuan aneh bin ajaib??? Siapa yang mau menolongku sekarang...??? B... si Perahu kertas yang tak pernah jadi ku tenggelamkan? Yang hampir lebih 10 thn aku begini. 120 bulan. kalikan 30. kalikan 24. kalikan 60. kalikan lagi 60.kalikan lagi 60. Maka aku akan mendapat angka ini : 20.217.600.000. Itu banyaknya milisekon sejak aku jatuh cinta padanya.... Aku yang selalu mencuri waktunya. Menyita perhatiannya. Semata supaya terpilih masuk ke dalam lipatan seprai tempatnya berbaring.... Tapi dimana dia saat mereka semua menyerang ku? Dengan pertanyaan yang kadang tak ingin ku jawab... Aku tahu... B berada di hati ku tapi sekaligus Berada di tumpukan waktunya yang dihabiskannya Untuk bekerja...bekerja..bekerja Dan satu komitmen yang harus dia penuhi Tapi bukan untuk aku yang menunggunya... Aku ingin melepaskan mu dan menyerahkan diri pada mereka... Biar mereka bahagia dan kamu bahagia B... NRIMO....???? oh Tuhan...NRIMO sama MENYERAH sama Kah? Otak ku yang koclak ini tak mau berfungsi dengan baik kalo soal ini.... Munafik kah aku Kalo aku menolak orang yang akan di jodohkan dengan ku??? Yang katanya punya ini, punya itu....???#$^%$#&^$&**&*()(*&&)(*$@!#$%$#&^%$#^$##^#&^%^$#@# Engkau tahu Tuhan.. Apa yang aku mau, Apa yang aku ingin kan... Semuanya ada dalam hati ku... Nanti lah aku bisikan dalam doa sholat malam ku... Tak mungkin ku katakan di sini...di sini... Nanti ada yang baca... Dibuat contekan lagi..... Mungkin aku kah menyerah???? Aku atau justru B yang tak bisa melepaskan????? @rmh keOng twul

Sabtu Jakarta Sore ini....

Sabtu Jakarta sore ini